8

33 46 4
                                    

Keanehan
"Dulu engkau yang menyuruh ku untuk tidak berubah .tapi kenapa engkau yang kini berubah"

"Iaa ayokkk masuk"Rena

"Ya "

Tanpa ku sadari sudah setengah jam aku duduk di masjid ini ,dan aku tidak pernah paham dengan materi nya . yang ku pahami hanyalah saling menghormati selebihnya rasa kantuk ini yang mendominasi .ya walaupun aku sudah tidur tadi tapi tetap aja .Jika ada yang ceramah panjang lebar siapa pun akan mengantuk.

Lain halnya dengan temanku ini ,tumben dia mau melihat ceramah .biasanya akan tidur lebih cepat dari aku.

Setelah itu baru ku sadari ternyata disebelah bang faaz ada pria idamannya .siapa lagi kalau bukan adeknya .

Kisah kami hampir sama ,jatuh cinta sama orang yang tak pernah mengetahui kalau kami mencintai nya.

"Khmm .udah liatnya nanti zina mata Lo."

" Husss tau dari mana kamu"Rena

"Tau dari sahabat ku yang selalu ceramah jangan liat laki-laki yang bukan muhrim"

"Hehhee khilaf" Rena

"Sampai jam berapa sih . udah bosan ni"

"Kamu gak liat undangan nya"Rena

"Gak ."

"Khmm sampai jam 8 ilaa"

"Whattt, kok lama sih .kalo tau sampai jam segitu aku gk ikut tadi udah dapat tontonan gk menyenangkan malah lama"

"Totonan seperti itu ya"Rena sampul menunjukkan lewat matanya

Akupun menuleh kemana mata Rena .ya Disana bang faaz sedang berbincang dengan wanita yang sama yang aku lihat tadi.sungguh serasi mereka.

Apa perlu aku mengiklaskan saja .toh dia sudah bahagia.

Tapi kenapa bg fauz terus melihatku . tunggu dulu jangan terlalu pede ila .mungkin dia sedang liat yang ada dibelakang mu .tapi tapi dibelakang ku kan tembok.

" Apa jangan-jangan liat aku ya"

" Siapa yang liat kamu ila"Rena
"Tidak ada ,ya sudah aku mau ke WC dulu ya "

Saat aku mau menuju WC tanpa segaja aku bertemu dia .tapi kenapa harus keluar juga .menyesal aku keluar tadi .dan kepala ku pusing sekarang terlalu banyak pertanyaan yang hatiku pertanyakan.

"Tunggu dek "faaz

Degdegdeg

Dia manggil aku dek .jangan mungkin dia manggil orang lain.

"Tunggu ilaa" faaz

Ternyata benar dia memanggilku

" Iya bg ,ada apa ya "

" Bagaimana kabarmu "faaz

" Baik baik saja bg ,kalo abang sendiri bagaimana"

" Alhamdulillah , bisakah kita bicara "faaz

" Tentu saja, bukan kah sekarang kita sedang berbicara "

Faaz?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang