🌻Bermodal duit 100 ribu, Haechan memberanikan diri buat nongkrong sendirian di Starbucks. Mesen latte dan duduk di samping jendela sambil ngeliatin ke luar.
"Gue yakin itu bener Cia," gumamnya.
Betul. Dia lagi mikirin perkara tadi siang. Gadis yang bersikeras mengatakan dirinya bukan Cia, tapi Felicia.
Tapi..
Ada satu hal yang mengganjal. Kalo dia beneran Cia, kenapa bersikeras mengatakan dirinya bukan Cia? Dan kenapa selama hampir dua tahun dia menyembunyikan diri?
Haechan menghela nafasnya, kemudian menyeruput latte nya lagi.
"Tumben?"
Tanpa menoleh, Haechan tau siapa yang barusan ngomong dan duduk di depannya. Penggemar kuda Nil.
"Oiyy, udah nyampe lu?" Sapanya
"Ngga lagi otw," jawab Renjun kemudian menarik kursi di depannya.
"Kenapa lagi lu nyuruh gue kesini?"
Haechan menyeruput latte nya lagi. "Nothing special,"
"but something confuse,"
"Oh. Masalah Cia?"
Ternganga lah haechan. "K-kok lu tau? Gue belum ngomong,"
Renjun berdecak sambil merotasi matanya. "Kalo ngga inget, lu tadi udah ngomong di kelas,"
"..iya kah?"
"Whatever. Cepetan ya kalo mau ngomog, gue udah ada janji sama momy nanti,"
"Cihh.. buat gue aja lu ngga sering punya waktu,"
"Emang lu siapa? Pacar? Bukan. Saudara? Bukan. Ya udah,"
Haechan cemberut. "Iyaa.. iyaa. Tau kalo gue nothing tapi ting-ting."
Renjun jadi jengah. Matanya menatap tajam Haechan.
"Okay, okay.. gue langsung to the point."
Haechan menarik nafasnya dulu, merangkai kata yang cocok untuk ditanyakan ke Renjun.
"Betul gue mau nanya masalah Cia. Seperti yang tadi gue omongin. Gue yakin 100 persen itu Cia, tapi dia kekeuh mengatakan bahwa dia itu Felicia,"
"Terus?"
"Diem dulu, gue belum selesai ngomong,"
Renjun mengangguk.
"Yang gue bingungin itu, kenapa dia seolah.." Haechan terdiam sebentar, mencari kata yang lebih tepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
BACK | Haechan [HIATUS]
Fanfiction❝Kemanapun gue pergi, kalo bahagia gue di lo gimana?❝