15

305 43 8
                                    


I'm sorry, banyak kata kasar di part ini 🙏🏻

🦋

Cherophobia adalah fenomena psikologi dimana seseorang mengalami rasa takut akan mengalami kebahagiaan. Seseorang yang mengalami cherophobia akan melakukan berbagai cara untuk menghindari perasaan bahagia yang muncul.

"Hahaha anjing"

Haechan melempar jaketnya sembarang arah. Kakinya diluruskan sampai menghalangi sebagian jalan. Beruntung kendaraan pada malam hari ini sepi jadi Haechan tidak perlu khawatir jika kakinya terlindas kendaraan yang lewat. Walaupun dia sepenuhnya tidak peduli akan hal itu.

"Aplagi?Apalagi anjing?! Operasi, ngga bisa lihat, fobia gelap, takut bahagia? APALAGI?!" Teriak Haechan keras sampai menbuat suaranya menggema di tengah gelapnya jalan.

"ANJIR!! AYO SEBUT LAGI?!"

Dadanya sesak. Matanya tidak bisa mengeluarkan air mata. Apa begini rasa sakit yang dirasakan seseorang saat yang dicintainya kenapa-napa?

"HAECHAN ANJIR!"

Bajunya ditarik tiba-tiba ke belakang membuatnya terlentang di trotoar. Disusul mobil yang melaju kencang dengan klakson panjang.

"Lu ngapain anjir duduk disini? Mau mati? Lu liat mobil lewat ngga sih?"

Haechan memilih tidak mengubris segala ucapan yang tertuju padanya.

"Jen" Panggilnya.

Jeno menatap Haechan yang menatap langit dengan tatapan kosong.

"Panggil musuh lo ke sini. Gue mau berantem"

"Gila ya lo?" Ucap Jeno tidak percaya dengan apa yang barusan Haechan ucapkan.

Haechan tertawa kemudian mengambil posisi duduk. "Atau lo panggil Jaemin sama Renjun aja kesini. Habis itu ayo tonjok gue"

"Lu kenapa anjing?"

Bukannya menjawab, malah suara tawanya yang terdengar keras.

"Gila ya lo?"

"Kayaknya" Jawab Haechan sekenanya. Dengan sedikit oleng, Haechan berdiri dari duduknya. Entah sadar atau tidak ia mengambil jaket yang tadi dilempar sembarang kemudian berjalan menuju motornya.

"Biar gue aja yang bawa" Cegah Jeno. "Lo bisa mati kalau bawa motor kaya gini"

Haechan menepis tangan Jeno dengan kasar. "Gue bisa sendiri"

"Lo bisa mati bego! Sadar lu kek orang mabuk" Tarik Jeno lagi

"GUE BILANG LEPAS ANJING!" Teriak Haechan dengan emosinya.

"Anjing!" Umpat Jeno saat pipinya tanpa sadar terkena tangan Haechan dengan keras.

"Lu kenapa anjir, Chan?" Jeno berusaha tenang walau emosinya sudah sedikit terpancing.

"Kan udah gue bilang gue ngga waras"

"Lu minum?" Jeno baru menyadari ada sekitar 8 kaleng bir yang sudah kosong terletak tidak jauh dari tempat duduk Haechan tadi.

"Gue udah ngga waras" Racau Haechan. Ia kembali mau menaiki motornya. Kali ini Jeno menarik kerah baju Haechan dengan kuat.

"Ngapain sih lo repot-repot ngurus orang yang ngga waras?" Haechan terkekeh. "Biarin aja kali sampe mati"

Ucapan itu berhasil membuat emosi Jeno meledak dan spontan melayangkan tinjunya ke pipi Haechan. Jelas, Haechan langsung tersungkur.

"Sadar anjing!" Jeno kembali melayangkan tinju ke Haechan. Bukannya membalas, haechan malah tertawa padahal bibirnya sudah robek dan mengeluarkan darah.

BACK | Haechan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang