16

316 36 14
                                    

Hi, there 👋🏻
Hmm.. ada yang masih baca cerita ini ngga ya?

 ada yang masih baca cerita ini ngga ya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Mimpi.

Hanya satu kata itu yang terlintas di benak Haechan saat melihat perempuan di depannya mengukir senyum lebarnya. Berinteraksi dengan para perawat dengan ramah seolah teman lama, bahkan bercanda satu sama lain sampai menimbulkan gelak tawa. Tolong katakan padanya, Haechan sedang bermimpi kan? Apa yang terjadi semalam sehingga Cia menjadi seperti ini?

"Eoh, dek Haechan sudah bangun?"

Suara salah satu perawat membuat Haechan mau tidak mau menyapa mereka dengan senyum. Tanpa banyak bicara, ia melangkah keluar ruangan merasa kehadirannya mengganggu perempuan yang dirawat.

"Sudah bangun, pasien?"

Haechan mendongkak, mencari sosok yang bersuara. Ada Johnny yang dengan santai berjalan ke arahnya dengan jas dokter miliknya.

"Da—AAA DADDYY SAKITT!"

Spontan ia berteriak karena jeweran sang Daddy bukan main sakitnya.

"Nakal! Daddy sudah bilang pulang ke rumah kenapa malah kesini, hah?!"

"Dad, aduhh telinga aku sakitt! Dadd bentar duluu bentar!"

Keduanya sontak menjadi pusat perhatian karena keributan yang dibuat. Bukannya melepas jeweran sang anak, Johnny malah rersenyum lebar menyapa beberapa orang yang dilewatinya sembari menggeret Haechan yang masih mengaduh kesakitan.

Sampai di ruangannya Johnny baru menghentikan jewerannya pada sang anak. Haechan mengeluh dramatis dengan mengusap telinganya yang katanya sudah putus itu padahal masih menempel apik dengan tenang ditempatnya.

"Daddy kalo mau KDRT tau tempat dongg! Di rumah kek bukan di rumah sakit!" Sewotnya.

Johnny mengendikkan bahunya acuh. "Masih untung dapet jeweran bukan laporan ke kantor polisi" Jawab Johnny dengan tenang yang seketika membuat Haechan terdiam.

"Sekarang ayo kita ingat kejadian kemarin" Johnny menegakkan duduknya. Dengan raut wajah serius miliknya iya menjabarkan rentetan kejadian semalam.  "Pertama, Mabuk. Kedua menerobos masuk kamar pasien yang sedang masa istirahat dan bukan jam kunjung. Ketiga tidur di kamar pasien hingga pagi. Menurutmu apa alasan itu tidak wajar jika daddy menjewermu?"

Haechan kembali bungkam. Rentetan penjelasan dari daddynya membuat apa yang dilakukan semalam berputar dikepalanya dengan sangat jelas. Kakinya rasanya kehilangan kekuatan untuk berdiri dengan tegap sekarang saat percakapan dan tindakan Cia semalam teringat jelas.

"Dad..." ia bergumam lirih sambil berpegangan pada meja untuk mencari tumpuan tubuhnya.

Johnny menatap datar sang putra. Dibenaknya hanya terlintas drama apa lagi sekarang yang anak bungsunya itu akan buatkan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BACK | Haechan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang