06

308 58 4
                                    

"Gue anggap lo mau denger jawaban yang serius, jadi lo harus ikut gue,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue anggap lo mau denger jawaban yang serius, jadi lo harus ikut gue,"

(Part ini sedikit panjang Yorobun🙏🏻)

🌻


"Jadi menurut lo gue harus gimana?"

"Gimana apanya?" Renjun bertanya balik

Haechan mengusap dadanya pelan sembari membatin "Sabar.. sabarr..,"

"Gue harus bagaimana menyikapi Cia, saudari Renjun...," Ucap Haechan dengan nada yang dilembutkan.

"Oh. Kalo itu sih terserah Lo,"

Ingin rasanya Haechan berucap kasar sekarang, tapi ia urungkan karena di depannya adalah Renjun.

"Gue perlu saran Lo Jun, bukan jawaban 'terserah' gue,"

"Ya iya itu saran dari gue. Gue ngga bisa ngasih saran apapun karena pilihan itu ada di diri Lo sendiri,"

"Di diri gue sendiri?" Ulang Haechan.

Renjun menutup bukunya, kemudian menatap Haechan sebentar.

"Iya. Diri Lo sendiri." Ucapnya. "Gue ngga paham kenapa lo sibuk ngejar Cia lagi. Secara fakta dia cuma mantan lo yang lo pacari karena alasan taruhan. Dan disisi lain ada gebetan yang jadi prioritas buat Lo"

"Kalo gitu bukannya udah jelas ya jawabannya 'sudahi ngejar Cia'?"

Apa yang dikatakan Renjun benar. Ada Somi yang jadi prioritas nya sekarang. Tapi.. kenapa hati kecilnya seolah mengatakan Cia juga penting?

"Kecuali lo masih ada rasa buat Cia," Sambung Renjun di akhir.

"Whatt?! Rasa?! Co'man man, do you mean love?? Heh..," Haechan ber—smirk sebentar. "Gue ngga pernah melibatkan rasa itu sama sekali,"

"Yakin?" Tanya Renjun dengan senyum miringnya. "Bisa aja kan Lo udah terlibat dengan rasa itu tanpa Lo sadari,"

"No. Never." Ucap Haechan tegas.

Renjun mengedikan bahunya. Bertepatan dengan bel sekolah yang berbunyi menandakan kegiatan hari ini selesai. Haechan bergegas mengambil tasnya dan buru-buru keluar dari basecamp.

"Gue cabut dulu udah ada janji sama Somi,"

Renjun mengangguk.

"Janji dengan Somi? Gue ngga yakin" gumam Renjun sendiri dengan senyum tipisnya.

Dan ya, keraguan Renjun benar adanya. Alih-alih menemui Somi, pria berkulit Tan itu malah berdiri di depan kelas Cia.

"Haechan Hyung?" Jisung sedikit terlonjak kaget menyadari keberadaan Hyungnya di depan pintu.

BACK | Haechan [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang