Bab 2 (Bukan) Kejutan

8.2K 641 19
                                    

"Sepandai apa pun menyimpan bangkai, suatu saat baunya akan menyebar pula. Adalah sebuah kejahatan saat kau mengkhianati kesetian yang menjadi janji dalam ikatan suci."

============================

Arif  adalah salah satu lelaki yang beruntung di dunia ini. Memiliki istri berhati bidadari yang senantiasa hormat dan memudahkan tugasnya sebagai suami. Aryani tak pernah membantah apa saja yang dia nyatakan, selama masih dalam koridor kebenaran. Kesetiaan dan pengabdiannya telah teruji hingga di 25 tahun pernikahan mereka.

Istri idaman dengan segala kebaikan dan kerendahan hati adalah pribadi yang tak terbantahkan. Aryani selalu bersiap di garis depan bila telah menyangkut keberadaan keluarga. Berkorban semampu yang dia bisa dan punya, dengan menyampingkan kepentingan pribadi.

Sebut saja saat Arif sempat terpuruk dalam perekonomian, karena terkena musibah penipuan saat anak-anak masih kecil. Uang modal usaha yang ikut di investasikan dalam saham lenyap dalam hitungan hari. Pelakunya yang tak lain teman sekampus Arif tidak bertanggung jawab dan pergi bak ditelan bumi. Padahal di saat yang bersamaan harus membayar uang sekolah, tagihan di pabrik, rehab rumah orang tua. Lebih pusing lagi Arif menyanggupi biaya operasi caesar adik iparnya. Ibarat telah jatuh tertimpa tanggam

Melihat suaminya yang kesulitan, Aryani berani tampil dengan kemampuan dan keyakinan bahwa rezeki tak mungkin tertukar. Bahwa bila jatah yang hilang adalah untuk keluarganya, maka Allah akan menggantinya dengan lebih barokah. Demikian yang Aryani kuatkan pada diri dan suaminya. Dia sadar bahwa ada saatnya di mana manusia pada titik terendah dalam keimanan.

Hal itu berlaku pula pada Arif yang biasanya tabah dan pantang menyerah. Arif yang sedang kalut berubah sensitif dan cenderung marah. Terkadang tak mampu berpikir jernih hingga langkahnya belum mengarah. Arif terang-terangan ingin  menjual hibah tanah dari bapaknya yang belum dibalik nama. Bila Aryani tidak mencegah, bisa dipastikan terjadi pertikaian dengan saudara-saudaranya.

Aryani kemudian berganti peran begitu melihat Arif terpukul. Dengan hati lapang, dia terus memberi semangat sang suami agar total dalam mengikhlaskan masalahnya. Semua akhirnya berlalu, meski butuh waktu yang tidaklah sebentar. Arif mendukung usaha Aryani sembari mencari peluang untuk dirinya sendiri.

Dari jerih payah keringat Aryani, sebuah toko roti kini berjalan lancar. Usaha yang dimulai dari menitipkan roti dan kue buatannya di warung dan pasar-pasar membuahkan hasil. Sedikit demi sedikit modal pun kembali, bahkan hasil dari omzet roti semakin melaju pesat. Aryani pun bermetamorfosis menjadi pengusaha bakery yang dikenal dengan rotinya yang lezat dan berkualitas.

Perjuangan lahir batin Aryani tak mungkin Arif lupakan. Istrinya itu bukan sekali dua kali tampil sebagai perempuan tangguh. Aryani tetaplah Aryani istri yang tawaduk. Dia tak pernah mengungkit tentang campur tangannya menyelamatkan keluarga.

Arif menyenderkan kepalanya di dinding bercat putih bersih dengan degup jantung yang mulai terpompa cepat. Rasa cinta yang besar pada Aryani tak mungkin hilang dari hatinya, meski perempuan setia itu tak lagi muda. Arif mengusap wajahnya berulang-ulang untuk sekadar mengalihkan pikiran yang membebani. Dia tidak ingin menyakiti Aryani, tetapi tak ingin pula bersikap munafik. Ya Allah, betapa tidak bersyukurnya hamba, keluh hati Arif sesak di dada.

Berpura-pura tidak ada apa-apa, sering kali pula berkata tidak jujur, dan membuat statemen dengan mengatas namakan menebus langkah salah. Padahal yang dilakukan sebagai wujud pembelaan semata. Membuat opini bahwa tiga tahun menyembunyikan pernikahan keduanya bukanlah sesuatu yang tidak pas. Apalagi dalam rangka untuk penyelamatan dirinya. Arif belum mampu berkata yang sebenarnya pada Aryani, tetapi tak sanggup bila terlalu lama menutupinya. Arif pun tampak tidak tenang.

DI 25 TAHUN PERNIKAHAN (TAMAT VERSI WP)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang