06: Berdamai

1.7K 240 8
                                    

Happy Reading 💎~

.

.

.

.

10 Februari 2005

Aku beruntung punya kak Jisoo sebagai kakakku, dan ku harap anak-anak ku juga ikut beruntung karena punya ibu penyambung seperti kak Jisoo.

Selain karena dia sudah mengenal anak ku dengan baik, dia juga kakakku. Aku sungguh percaya padanya untuk membiarkan dia merawat keluarga ku.

Aku akan merasa jauh lebih bersalah jika pergi meninggalkan kak Hanbin yang harus membesarkan ke empat anak kami sendirian.

Aku tahu dia sering menangis secara diam-diam ketika terbangun tengah malam, sesekali suamiku itu akan masuk ke kamar anak-anak untuk mengelus kepala mereka yang nyatanya dia mencari kekuatan agar terlihat tetap kuat besoknya.

Jadi Tuhan, sudah ku putuskan. Kak Jisoo yang akan menjadi ibu sambung untuk anak-anak ku. Dia juga sudah mengenalku dengan baik, mungkin dia adalah orang yang tepat untuk menyaksikan perkembangan anak-anak hingga dewasa.

Aku...

Ingin, sangat ingin melihat mereka tumbuh...

Kenapa kau tega tuhan memberikan penyakit ini padaku?

.
.
.

18 Februari 2005

Perasaanku tidak nyaman sejak kemarin malam, itu sebabnya aku memilih menulis di buku ini sejak pagi, bukan malam hari seperti biasanya.

Hari ini rasanya napas ku lebih berat, kepalaku jauh lebih pening, bahkan sangat sulit bagi ku untuk berjalan turun. Syukurlah kak Jisoo ada disini, setuju dengan permintaan terakhir ku. Rasanya itu sudah cukup.

Tendangannya terasa lain. Kali ini dia menendang ku dengan lebih lemah, tetapi berturut-turut. Apakah dia berusaha menenangkan ku?. Jika benar, ku tebak dia akan menjadi orang yang lembut nanti di masa depan.

Iyakan sayang?

Aku takut. Apa ini akan menjadi hari terakhir ku?. Jika iya, Tuhan tolong jaga anak-anak ku untuk tetap sehat dan penuh dengan kasih sayang. Beri kekuatan pada suami dan kakakku.

Selamatkan si kecil kami Kim Junghwan, itu namanya. Sudah ku putuskan beberapa hari lalu. Bagus kan?, Aku yakin dia akan menjadi anak yang luar biasa dan membawa keceriaan.

Bahkan di dalam kandungan pun ia sering membuat kakak-kakaknya berebut untuk mengelusnya dalam perut ku, jadi aku tak perlu khawatir lagi...

Kim Hyunsuk
Kim Jaehyuk
Kim Doyoung
Kim Junghwan

Kalian permata ku yang sungguh luar biasa. Bunda mencintai kalian dan akan selalu berada disekitar kalian. Sayang kalian.

/Penutup darah kering yang sepertinya adalah mimisan terakhir dari Jennie pada hari itu.

.
.
.

Untuk Adek [Junghwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang