30: Terkekang

1.1K 185 20
                                    


Napas Jaehyuk tercekat bersamaan dengan Doyoung yang kini menatap matanya, membuat keduanya saling melirik dengan ragu.

"Habis dari mana kalian?" Pertanyaan itu menggelegar memenuhi seisi ruangan rumah mereka yang besar.

Keduanya baru saja sampai ke rumah jam lima sore untuk mengambil beberapa peralatan sekolah mereka yang tertinggal di rumah. Terlebih setelah kejadian Junghwan di rawat, mereka jauh lebih sering menghabiskan waktu di rumah sakit. Dari mandi, makan, bekerja, berisitirahat, maupun mengerjakan tugas, semuanya mereka lakukan di ruang rawat Junghwan itu. Tak ada satu pun dari mereka yang mau tinggal lebih lama di rumah, karena tak ingin jauh dari si bungsu.

Tetapi kali ini terasa lain, karena secara mengejutkan kedua orang tua mereka terlihat duduk di ruang tamu, menunggu siapa pun pulang dan mengintrogasi mereka yang masuk dari pintu penghubung utama dari dalam rumah menuju keluar rumah itu.

Tak ada satu jawaban pun yang dapat mereka sampaikan untuk menjawab pertanyaan yang terlontar dari mulut ayah mereka itu, membuat Hanbin geram dan tak sabaran karena sikap diam kedua anaknya.

"Kalau orang tua bertanya itu di jawab" ulang Hanbin dengan nada suara sedikit meninggi.

Jisoo hanya bisa diam melihat suaminya yang sudah hilang kesabarannya itu, mengalihkan pandangannya untuk melihat respon kedua putra mereka.

Di sana, sedang berdiri tegak Jaehyuk yang hanya diam sambil menatap lurus ke depannya, sementara disampingnya ada Doyoung yang mengalihkan pandangannya ke sudut kiri bawah. Keduanya tampak diam tak ingin mengklarifikasi perkataan Hanbin.

"Dimana Hyunsuk?" Tanya Hanbin dengan kaki mulai menapak ke depan keduanya.

Jisoo yang melihat reaksi Hanbin itu tanpa sadar merasa was-was karena sang suami sedang dalam keadaan emosi.

Hanbin menghela napas lelah, ada apa sebenarnya dengan tingkah membangkang anak-anaknya itu?. "Doyoung telpon Hyunsuk."

Doyoung menatap cepat mata sang ayah, berminat membantah tetapi tak jadi ketika melihat amarah yang kentara dari matanya.

Membuat Jaehyuk terkejut karena Doyoung menuruti perintahnya.

Ketiganya terkejut ketika dengan tiba-tiba Jaehyuk merampas ponsel itu dari tangan Doyoung, lalu menatap tajam pada sang ayah.

"Kakak sibuk, jangan di ganggu" acuh pemuda delapan belas tahun itu semakin menyulut emosi sang ayah.

"Kenapa kalian ada disini?, Bukannya seharusnya kalian masih di Kanada?" Tambah Jaehyuk tanpa memperdulikan sopan santunnya

Mata Hanbin melotot ketika mendengar kalimat kurang ajar terucap dari mulut anaknya itu, "Jaehyuk!"  Maki Hanbin tapi sepertinya tak membuat perubahan karena anak itu masih tetap memandang dingin padanya.

Tangan Hanbin hampir terangkat untuk memukul Jaehyuk jika saja Jisoo tak menghalanginya dengan menahan lengannya lembut. Mengusap sekilas punggungnya untuk menyadarkan pria itu dari emosinya.

"Udah Bin, udah" sahut Jisoo, "mama mohon Jaehyuk, tolong telpon kakak kamu ya nak" bisik Jisoo lembut, yang awalnya ia kira akan gagal membujuk Jaehyuk, tetapi pemikiran itu salah ketika Jaehyuk malah mengembalikan ponsel yang dia rampas tadi pada pemiliknya.

Membuat Doyoung menatap ragu pada si kakaknya yang kini menjawab dengan anggukan.

Sepertinya akan ada badai di rumah itu.

Hyunsuk menarik napasnya dalam, menatap tenang dari posisinya kepada sang ayah yang duduk di sofa tunggal ruang tamu—yang sudah menunggu kepulangannya sejak tadi.

Untuk Adek [Junghwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang