22: Relasi

1.1K 178 5
                                    


Hyunsuk menatap aneh Junghwan yang sedari tadi tak berhenti tersenyum walau hanya sedetik pun. Membuatnya sedikit khawatir jika sang adiknya itu akan tersedak, karena mereka tengah makan malam sekarang.

"Adek kok senyum terus?, Nggak minat bagi-bagi nih senangnya?," Tanya Hyunsuk akhirnya.

Jaehyuk yang duduk di depan Hyunsuk dan bersampingan dengan Junghwan ikut menolehkan kepala, melihat wajah berbinar Junghwan yang selalu terpancar tanpa redup.

Beda dengan Doyoung yang hanya perlu menegakkan kepala untuk melihat reaksi sang adik karena mereka duduk hadap-hadapan seperti biasanya sekarang.

"Itu kak..," Junghwan meletakkan sendok nya, menumpu tangan di kedua paha sambil menatap semangat pada Hyunsuk. "Besok kawan Wawan mau kerja kelompok di rumah setelah pulang sekolah" jelas Junghwan yang mendapat jawaban berupa anggukan dari ketiga orang yang jauh lebih tua darinya.

"Lalu?," Tanya Jaehyuk tanpa sadar, karena ia tak mengerti kenapa si bungsu bisa se-senang itu, membuat Hyunsuk harus menendang kakinya dari bawah meja dulu agar paham.

Jaehyuk ini benar-benar deh.

Wajah Junghwan berubah menjadi gugup, membuat Doyoung seketika tersadar lalu tersenyum menenangkan pada Junghwan.

"Tenang aja, mereka pasti nyaman kok di sini. Kan bibi Shin bisa buat banyak cemilan," tutur Doyoung yang berhasil menarik perhatian Junghwan, membuat anak itu tersenyum mengembang terutama saat melihat anggukan setuju dari Hyunsuk.

Jaehyuk berdeham sebelum memperbaiki kesalahannya, "besok pas pulang sekolah Abang bawain donat," tambah Jaehyuk lalu kembali melanjutkan makannya.

Junghwan menoleh cepat pada Jaehyuk, memandang dengan binar penuh harap, "serius bang?, Yei!, Terima kasih Abang," pekik Junghwan tanpa sadar lalu mendusel di lengan Jaehyuk.

Membuat si empunya lengan terkejut, tapi kembali berdeham karena gugup. Sementara Hyunsuk dan Doyoung hanya tersenyum melihat tingkah kedua orang di depannya itu.

Hingga hening beberapa saat dan perlahan satu persatu menyelesaikan makan mereka, membuat bibi Shin segera datang dari dapur bersama dengan beberapa pelayan lain untuk membantu berkemas.

Ke empat bersaudara itu memutuskan mengistirahatkan perut di depan TV, memutar film yang bisa di tonton bersama.

Dengan posisi Hyunsuk yang menyandar di pundak Doyoung  dan Junghwan yang menidurkan kepala di paha Hyunsuk, serta Jaehyuk yang mendudukkan diri di lantai tepat samping kaki Hyunsuk.

Tangan Jaehyuk terulur ke atas, menusuk perut Junghwan, membuatnya kegelian.

"Baru selesai makan jangan langsung tiduran, nanti buncit" peringat Jaehyuk membuat Hyunsuk dan Doyoung terkekeh, tapi tidak dengan Junghwan yang sudah mencebik kesal sambil mendudukkan diri dengan kaki terlipat diatas sofa.

"Eh lusa kan Sabtu, gimana kalau kita jalan-jalan?," Tanya Hyunsuk tiba-tiba di saat semua orang terfokus menonton TV.

"Jalan-jalan?, Kemana kak?," Tanya Doyoung yang kini menolehkan kepala, menatap Hyunsuk dengan mulutnya yang setengah mengunyah kripik yang sebelumnya sempat di bawakan pelayan mereka.

Kalau ditanya apa Doyoung sudah baikan dengan Jaehyuk dan Hyunsuk?, maka jawabannya tidak, karena ya mereka memang tidak pernah berantem. Lagian Doyoung juga sudah berusaha menerima semua hal itu, karena ia pikir jika terus diam dan menghindar dia akan sama saja seperti bocah, jadilah dia sudah bersikap santai dan selayaknya seperti biasa seminggu belakangan ini.

Hyunsuk mencebik, heran punya adik kok nggak ada yang peka semua.

"Bebas deh, kalian mau kemana aja. Kali ini pakai uang tabungan kakak, bukan punya papa" bangga Hyunsuk sambil memukul dadanya, membuat Jaehyuk mencibir meledek pada pada Hyunsuk.

Untuk Adek [Junghwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang