32: Cemburu

1.7K 190 22
                                    


Asahi menghela napas lelah sambil menatap Yedam dari pinggiran kursi di ruang inap Junghwan. Membuat Yedam ikut membalas tatapan itu dengan malas.

"Ada apa lagi sekarang?" Tanya Yedam pada Doyoung yang duduk di sampingnya, terlihat sibuk melipat lembaran-lembaran kertas berwarna warni menjadi beberapa bentuk.

Doyoung melirik pada sang terkasih sejenak, lalu kembali mencebik kesal ketika ia salah melipat kertas origami itu, membuatnya dengan santai meremukkan kertas dan membuangnya ke sudut meja.

Jaehyuk yang duduk diantara Doyoung dan Asahi bukan berarti lebih baik, pemuda itu justru sejak tadi hanya membuat pola abstrak dengan pulpen diatas kertas yang seharusnya ia lipat.

"Kenapa sih kalian?" Tanya Asahi akhirnya, terlalu jengah dengan ke dua orang itu.

Perhatian keempatnya teralihkan pada pintu yang kini membuka lebar, memperhatikan rupa Jihoon dan Hyunsuk yang masuk bersama ke kamar rawat Junghwan itu.

"Oh Jeongwoo ada disini juga?" Sapa Hyunsuk yang sebelumnya sempat tersenyum pada kedua adiknya di sofa tamu dengan kedua orang lainnya—baik pacar maupun teman, katanya.

Jihoon dan Hyunsuk berjalan mendekati ranjang Junghwan, disana ada Junghwan yang sedang duduk di kasur, dengan Hyunjin yang berada di kursi rodanya—duduk dengan tenang di sisi sebelah kanan kasur, lalu Jeongwoo yang duduk di kursi yang berada di sisi kiri kasur.

Jeongwoo tersenyum ramah dengan anggukan, lalu kembali sibuk melipat kertas origami berwarna merah, menjadikan kasur Junghwan sebagai alasnya.

Ini sudah hampir seminggu lamanya setelah terakhir kali Junghwan melakukan kemo, membuat Jeongwoo sering datang untuk menemaninya, padahal nyatanya pemuda itu sangat jarang ditinggalkan sendirian.

Kehadiran Hyunjin ditambah Jeongwoo belakangan ini membuat anak itu lebih asik dengan kedua temannya itu, menjadikan dirinya jarang bermain atau bercerita lagi pada Jaehyuk dan juga Doyoung belakangan ini. Itu sebabnya kedua kakak Junghwan lainnya terlihat kusut, karena sejak tadi tak mendapatkan perhatian dari sang adik.

"Kak Jeongu, ini gimana caranya?" Tanya Junghwan sambil menunjukkan hasil lipatannya pada Jeongwoo.

Padahal yang di tanya Jeongwoo, tapi malah seisi ruangan yang menatapnya.

Jeongwoo segera menolehkan kepala, membentuk mulut seperti tanda o lalu melepaskan kertas di pegangannya, dengan telaten tangan itu membantu tangan Junghwan untuk membentuk pola lipatan selanjutnya.

Jihoon yang melihat hal itu hanya bisa menaikkan sebelah alisnya, sementara Hyunsuk sudah tersenyum gemas dengan tingkah keduanya, membuatnya tak tahan untuk mengusap pucuk kepala Jeongwoo yang masih fokus membantu Junghwan.

Memilih abai, Jihoon segera memeriksa cairan infus Junghwan, memberikan anggukan pada Hyunsuk yang ingin bergabung dengan kedua adiknya yang lain.

Pemuda itu kembali melangkah, mendudukkan diri di kursi panjang yang berhadapan dengan posisi Jaehyuk dan Doyoung, sedikit memiringkan kepalanya ke kiri ketika merasakan aura yang lain.

"Kalian berdua kenapa?" Tanya Hyunsuk yang kemudian heran karena Jaehyuk tiba-tiba membanting pulpennya ke atas meja, mengambil selembar kertas dan mulai melipatnya asal. Begitu pula dengan Doyoung yang kembali meremukkan kertas lalu ikut mengambil lembaran baru.

Berusaha mencari kejelasan, Hyunsuk menolehkan kepalanya ke kiri dan kanan, tempat Asahi dan Yedam masing-masing berada. Menyipitkan mata dengan dagu terangkat dan gesture bertanya tanpa suara, 'kenapa?', tanya si tertua dalam diam.

Dilihatnya Asahi hanya menghela napas lelah, menggeleng tak ingin mengklarifikasi. Lalu pandangannya beralih pada Yedam yang sama tak niatnya dengan Asahi.

Untuk Adek [Junghwan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang