delapanbelas

10.8K 1.3K 142
                                    





Seminggu berlalu. Hyunjin memutuskan untuk mengembalikan Jaemin pada Jeno, tapi berjanji bahwa dia akan selalu ada jika Jaemin membutuhkan nya, kedua nya sekarang bersahabat?

Meskipun Winwin dan Yuta belum memberi tau keluarga Jung atas kehamilan Jaemin karena Winwin yang keras kepala tidak ingin anak manis nya kembali pada Jeno.

Tapi dengan cara Jaemin yang berjanji akan menjaga diri dan janin nya dari kekerasan Jeno membuat Winwin mencoba percaya bahwa semua nya akan baik-baik saja.

"Hyunjin-ah, mampir lah dulu, kau pasti lelah kan sudah menghantar kami ke Seoul?" Tawar Winwin.

"Tidak perlu Bibi, aku harus ke China bertemu dengan Jackson hyung" Tolak Hyunjin.

"Baiklah, sampaikan salam ku pada nya"

Hyunjin mengangguk dan membantu Yuta meletakkan koper nya ke dalam rumah besar keluarga Na.

"Seperti nya sudah semua, maaf jika aku membuat kalian resah" Ujar Hyunjin.

"Tidak nak, aku tau kau anak yang baik" Balas Yuta menepuk pundak Hyunjin.

"Terima kasih Paman, jika membutuhkan sesuatu tolong hubungi ku segera"

"Pasti, jangan lupa jaga kesehatan mu ya" Balas Yuta.

Hyunjin mengangguk dan pamit pergi meninggalkan kediaman keluarga Na.

Jaemin memasuki kamar nya dan bertemu dengan Shotaro, anak itu sedikit berbeda. Biasanya akan antusias atas kehadiran nya, tapi kenapa sekarang seperti tidak peduli?

Bahkan Shotaro tidak pindah dari posisi nya yang menghadap ke jendela luar kamar Jaemin saat ia datang.

"Taro?" Tegur Jaemin.

Shotaro mengalihkan pandangan nya dan menatap Jaemin. Si Kakak terkejut melihat wajah adik nya sedih dengan jejak air mata di pipi nya.

"Kau kenapa? siapa yang berani menyakiti mu?" Tanya Jaemin menangkup pipi Shotaro.

Shotaro tidak membalas dan langsung memeluk Jaemin. Jaemin mengelus lembut punggung si mungil mencoba menenangkan nya, meski dia tidak tau apa masalah nya.

"Menangis lah jika itu bisa membuat mu lebih tenang, tidak apa.. luka butuh waktu untuk sembuh" Ujar Jaemin masih memeluk sang adik.

Ceklek.

Dejun yang baru saja pulang bekerja datang langsung menghampiri dua adik nya yang sedang berpelukan. Tanpa berkata-kata, ia langsung merebahkan diri nya di ranjang Jaemin dan menatap langit-langit kamar di iringi lirihan Shotaro.

"Kau terlihat sangat lelah hyung" Ujar Jaemin.

"Ya, tapi ini semua karena pikiran ku sedang kacau" Jawab Dejun dan bangkit dari tidur nya.

Dejun mengelus punggung Shotaro yang bergetar dan masih menangis, melihat adik nya yang terlihat sangat sedih karena pernikahan yang selama ini ia tunggu bersama Sungchan harus batal karena masalah Jeno dan Jaemin.

"Jika kau memang berjodoh dengan nya. Jangankan masalah keluarga, sampai dunia mengutuk pun kalian akan tetap bersama" Ujar Dejun.

"Maksud mu hyung?" Tanya Jaemin.

"Ayah memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka, Ayah tidak percaya lagi dengan keluarga Jung"

"Hyung.. aku tidak akan berpisah dengan Jeno, jadi biarkan Shotaro dan Sungchan menikah" Ujar Jaemin.

Shotaro melepas pelukan nya dan menghapus air mata nya, menatap Jaemin yang tersenyum pada nya.

"K-kenapa tidak berpisah?" Tanya Shotaro.

Forced Wedding [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang