Jaemin dan Jisung benar kembali ke Korea dan tinggal lagi bersama Jeno. Sudah dua minggu sejak kedatangan mereka kembali dan bisa di bilang Jeno kembali menjadi dingin, bukan hanya pada Jaemin tapi juga pada Jisung.Terkadang Jaemin bingung dengan sikap Jeno. Dia sangat penyayang tapi juga sangat angkuh. Dan Jaemin membenci hal itu.
Mereka tidak lagi tidur satu ranjang atau satu kamar. Karena usia Jisung mendekati empat bulan, Jeno membuatkan nya kamar khusus. Dan Jaemin tidur di kamar nya seperti semula.
Jaemin perlahan mulai bisa berjalan, meskipun harus tetap duduk di kursi roda untuk membantu nya melangkah lebih cepat.
Seperti sekarang. Jeno yang sibuk dengan laptop nya di ruang tengah, Jaemin yang asik bermain dengan Jisung di depan nya. Seperti nya Jeno tidak terganggu dengan hal itu.
"Jaem, Siyeon akan datang sebentar lagi" Ujar Jeno menutup laptop nya dan meletakan nya di ruang kerja.
Jaemin mencoba mengalihkan pikiran negatif nya dengan bermain dengan Jisung. Tapi ia tidak bisa lagi menghindar, ini harus di lewati nya.
Tak berselang lama, Siyeon benar saja datang. Wanita itu sedikit berbeda, biasa nya datang dengan wajah tidak enak, tapi hari ini ia tersenyum bahkan memeluk Jaemin.
"Bagaimana keadaan mu? mulai membaik?" Tanya Siyeon dan membantu Jaemin duduk di sofa.
"Ya, seperti yang kau lihat" Jawab Jaemin dengan senyum ramah nya.
"Dia orang yang baik.."
"Bibi Yoon, tolong buatkan jus untuk Siyeon" Pinta Jaemin pada asisten nya, Bibi Yoon.
"Ya, aku siapkan!" Balas Bibi Yoon dari halaman belakang.
Jeno menghampiri dan terduduk di depan kedua nya. Walaupun ia terlihat biasa saja, tapi sebenarnya hati nya sedang berperang dengan pikiran nya.
"Jadi... siapa dulu yang ingin memulai?" Tanya Jaemin dengan wajah santai nya.
"Kenapa dia biasa saja?" Batin Jeno.
"Ehemk, boleh aku dulu?" Tanya Siyeon.
"Silahkan"
"Usia kandungan ku sudah memasuki delapan bulan, dan aku butuh suami untuk nama baik ku beserta anak ku. Jeno lah Ayah dari anak ini" Ucap Siyeon, Jaemin mengangguk.
"Apa jenis kelamin nya?" Tanya Jaemin.
"Laki-laki"
Jaemin membalas nya dengan senyuman manis nya.
"Jaemin-ah, kita sudah membuat perjanjian itu. Jadi, bisa kah aku menikahi nya?" Tanya Jeno.
Jaemin menatap Jeno lekat. Pria di hadapan nya benar-benar brengsek, dengan mudah nya berucap seperti itu tanpa memikirkan perasaan Jaemin.
"Jaemin?" Tegur Siyeon.
"A-ah Ya! tentu, tapi... jangan tinggal disini ya?" Jawab Jaemin.
"Lalu?" Balas Jeno.
"Kau bisa ikut dengan Siyeon dan datang ke sini kapan pun kau ingin, aku tidak akan meminta hak ku lagi. Pada akhir nya kita akan berpisah bukan?" Balas Jaemin.
"Kita hanya menunggu waktu sampai enam tahun lagi untuk hal ini. Setelah nya, kita tidak ada urusan. Agar kita juga terbiasa" Lanjut nya.
"Maksud mu?" Tanya Siyeon.
"Aku dan Jeno akan berpisah saat Jisung berumur tujuh tahun" Jawab Jaemin.
"Kenapa begitu?"
"Demi kebaikan bersama"
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Wedding [NOMIN]
Fanfiction[DI BUKU KAN] Jung Jeno yang harus menikahi Jaemin, anak dari sahabat karib kedua orang tua nya dan meninggalkan kekasih nya, Siyeon. Mencoba menjalankan pernikahan seperti pasangan pada umum nya di depan orang tua tapi menjadi orang asing saat berd...