tigapuluh1

8.9K 1.2K 110
                                    




Jaemin memulai terapi nya di bantu petugas rumah sakit serta Jeno yang menggendong Jisung duduk di ruang terapi. Jeno melihat bagaimana Jaemin bersusah payah untuk melakukan itu, terlihat dari keringat yang tak henti turun dari dahi nya.

Sudah sebulan pria manis itu melakukan terapi, tapi hasil nya masih tidak terlihat. Berbagai macam obat dan saran yang di beri tau keluarga turun temurun, tapi tidak ada yang ampuh.

Jaemin sendiri tetap berusaha untuk sembuh, sebelum Jisung sekolah. Jaemin tidak mau Jisung di antar oleh asisten nya saat sekolah nanti dan yang lebih parah jika Jisung di bully oleh teman-teman nya karena memiliki ibu yang cacat.

"Ayo Jaemin, kau harus semangat!" Ucap Dokter Kang.

"Seperti nya tidak ada kemajuan.."

"Jika kau mau cepat sembuh, kau harus semangat berlatih dan jangan menyerah" Jawab Dokter Kang.

Jaemin menghapus keringat nya dan melirik Jisung di gendongan Jeno. Buah hati nya terlihat sangat tenang menatap Papa nya, itu menyentuh hati nya.

"Aku harus sembuh, untuk Baby J" Gumam nya.

Perlahan Jaemin bergerak, dengan hati-hati mencoba menggunakan kaki nya untuk bisa berdiri tegap tanpa berpegangan. Tapi tidak bisa, karena kaki nya masih sangat lemah.

Setengah jam terapi Jaemin selesai, Dokter Kang memberikan hasil dari terapi hari ini yang membosankan untuk Jaemin. Karena hasil nya sama saja.

"Jaemin-ah, jika kau ingin cepat sembuh kau harus terus maju" Nasihat Dokter Kang.

"Ya"

Setelah berbincang dengan Dokter Kang, Jaemin kembali duduk di kursi roda nya dan pergi ke lobby di bantu bibi Kim untuk menemui Jeno di mobil nya.

Saat di perjalanan, Jeno sesekali melihat Jaemin yang melamun menatap keluar jendela dengan tatapan kosong. Pikiran nya ntah kemana.

"Apa kata Dokter Kang?" Tanya Jeno sembari menyetir.

"Masih sama" Jawab Jaemin tanpa melihat Jeno.

"Dia memberi resep obat baru?"

"Tidak"

Jeno menghela nafas nya, seperti nya Jaemin sedang memikirkan kapan ia bisa berjalan seperti dulu.

"Mau gulali?" Tawar Jeno.

"Tidak"

"Kue?"

"Tidak"

"Kopi?"

"Sedang tidak ingin"

"Lalu kau ingin nya apa?"

"Menutup mulut mu" Jawab Jaemin dan lagi-lagi tidak melihat ke Jeno.

Jeno mengalah, ia ikut bungkam. Mungkin saja Jaemin memang sedang ingin berdamai pada diri nya sendiri.

 Mungkin saja Jaemin memang sedang ingin berdamai pada diri nya sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Forced Wedding [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang