limabelas

12.3K 1.4K 304
                                    





"Bisa meminta bantuan mu hyung?" Tanya Hyunjin pada pria yang terlihat lebih tua di hadapan nya.

"Apa yang kau butuhkan, adik ku?" Jawab pria itu tanpa sembari meminum alkohol nya.

"Berikan orang ini pelajaran" Ujar Hyunjin memberikan foto Jeno.

Jackson. Kakak angkat Yeji dan Hyunjin yang berprofesi sebagai Mafia di China. Melihat adik nya menemui nya yang bisa di bilang jarang dan hanya datang saat membutuhkan bantuan nya.

Hyunjin menceritakan semua nya, tentang Jeno. Jackson meremas gelas alkohol nya sepanjang cerita Hyunjin. Seberapa brengsek nya Jeno pada istri nya, Jaemin.

Prag!

Jackson membuang gelas tersebut dan menatap Hyunjin dengan lekat.

"Kau tau kan apa yang paling ku benci di dunia ini?" Ujar Jackson.

"Jika ada suami yang menyakiti istri nya, aku akan membunuh nya dengan tangan ku sendiri!" Lanjut nya dan meninggalkan Hyunjin.

Hyunjin menatap Jackson yang pergi meninggalkan nya sendiri di mansion megah nya di China.

"Siapkan pesawat sekarang, kita ke Korea malam ini juga" Perintah Jackson pada para anak buah nya.

Menunggu beberapa waktu hingga pesawat yang di perintahkan nya siap untuk terbang menuju Korea. Tidak di tinggalkan Hyunjin yang ikut bersama nya kembali ke Korea.

"Hyung, kau akan membunuh nya?" Tanya Hyunjin.

"Aku pastikan dia mati di tanganku"

Tiga hari sudah semenjak kejadian dan selama itu juga Jaemin mengurung diri nya di kamar kediaman keluarga Na

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari sudah semenjak kejadian dan selama itu juga Jaemin mengurung diri nya di kamar kediaman keluarga Na. Winwin kesulitan memberikan makan untuk Jaemin karena setiap di ajak makan bersama di meja makan ia selalu menolak dengan alasan

"Aku ingin istirahat"

Dan Winwin hanya bisa meninggalkan makanan di depan kamar Jaemin, syukur nya makanan itu habis setiap pagi Winwin mengambil piring yang sudah kosong dan terdapat bekas makan.

Berkali-kali keluarga Na dan keluarga Jung membujuk Jaemin untuk keluarga kamar hanya untuk menghirup udara lebih segar. Tapi Jaemin tidak pernah merespon nya.

Hati nya terlalu sakit untuk berhadapan dengan alam. Angin luar yang seakan membuat Jaemin semakin jauh dari ketenangan, langit yang tidak lagi menjadi teduhkan untuk sedih nya. Dan hujan yang menjadi bentuk air mata nya.

Tiada hari tanpa menangis, tiada hari tanpa isakan, tiada hari tanpa obat penenang, tiada hari tanpa umpatan, tiada hari tanpa membuat goresan di tangan nya, dan tiada hari tanpa tidur tenang.

"Bagaimana cara kita membujuk Jaemin untuk keluar dari kamar nya?" Tanya Dejun.

"Ntah lah, semua cara sudah di lakukan" Jawab Jungwoo menghela nafasnya.

Forced Wedding [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang