duapuluh5

10.1K 1.3K 436
                                    






Jaemin sudah sibuk menyiapkan beberapa perlengkapan bayi berwarna biru, pada umum nya jika bayi laki-laki di lambangkan dengan warna biru muda. Karena usia kandungan sudah 7 bulan, ia di bolehkan membeli perlengkapan bayi oleh Jeno. Di bantu Winwin dan Taeyong untuk memilih.

Taeyong memilih beberapa aksesoris bayi dan ranjang khusus dengan desain yang langkah dan pasti nya akan aman untuk si kecil. Sementara Winwin memilih beberapa selimut, bantal dan kaus kaki untuk cucu pertama nya.

Jaemin hanya memilih beberapa pakaian lucu untuk putra nya. Ntah lah, setiap memandang pakaian di mall hati nya selalu berdesir, tidak sabar menantikan sang putra.

"Lihat, bagus kan desain nya? ini juga kuat lho" Ujar Taeyong menunjukkan keranjang tidur ukuran besar untuk cucu nya.

"Astaga Mommy, bukankah berlebihan?"

"No! ini spesial untuk si kuat nya Omah" Balas Taeyong mengelus lembut perut buncit Jaemin.

"Bunda juga tadi habis pilih beberapa kaus kaki, bahan nya lembut banget, dia pasti suka" Ucap Winwin.

"Iya terserah Mommy sama Bunda, asal jangan yang terlalu mewah ya? kan masih bayi, nanti kalau sudah mulai tumbuh, boleh deh" Jawab Jaemin.

"Tenang saja Jaemin, harta keluarga dari si kuat ini tidak pernah habis" Jawab Taeyong.

Oke. Jaemin akui, anak nya terlahir dari keluarga Jung dan Na. Yang sudah sangat di ketahui jelas harta nya.

Setelah membayar semua belanjaan. Jaemin, Taeyong dan Winwin memutuskan untuk pergi ke rumah Nomin untuk mendekor kamar untuk si kecil. Huft, Jaemin juga tidak mengerti mengapa mereka sampai seperti ini.

 Huft, Jaemin juga tidak mengerti mengapa mereka sampai seperti ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baiklah, meeting hari ini selesai. Kita bertemu lagi minggu depan untuk proyek" Ucap Jeno pada seluruh karyawan nya.

Setelah karyawan meninggalkan ruangan. Jeno pergi untuk menemui kekasih nya, Siyeon. Di luar kantor pasti nya.

"Jen, liburan yuk!" Ajak Siyeon.

"Mau kemana?" Tanya Jeno sembari menyetir mobil nya.

"Luar negri boleh?"

"Apa sih yang tidak buat si cantik" Balas Jeno.

"Oke, Tokyo?"

"Boleh, mau kapan?" Tanya Jeno.

"Besok?"

"Oke, kamu pesan tiket nanti aku yang bayar"

"Serius?!"

"Sebelum aku berubah pikiran.."

Siyeon memeluk Jeno yang masih menyetir. Untung saja Jeno pandai mengendarai mobil.

"Terima kasih" Ujar Siyeon

Chu~

Dan mengecup bibir Jeno.

Forced Wedding [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang