duapuluh9

9.5K 1.2K 155
                                    





Akhir nya mereka kembali ke rumah, tapi tidak hanya berdua. Sekarang ada bayi kecil yang di beri nama Jung Jisung oleh Jeno. Bayi mungil yang sedari tadi tertidur lelap di gendongan Jaemin yang terduduk di kursi roda.

"Jen, tolong bawa Jaemin ke kamar, nanti Jisung sama mommy aja" Ujar Taeyong di depan anak tangga. Karena Jaemin menggunakan kursi roda dan tidak bisa menaiki tangga.

Tanpa membalas kata, Jeno menggendong Jaemin dan meletakkan di kamar nya. Karena selama ini keluarga mereka tidak tau bahwa Jaemin dan Jeno pisah kamar, agar tidak ada yang curiga.

"Untuk sementara, sampai orang tua kita pulang" Ujar Jeno, Jaemin mengangguk paham.

Jeno merapihkan koper Jaemin di lemari nya. Jaemin menatap sekeliling, kamar Jeno yang lebih rapih dan terlihat luas karena hanya ada beberapa barang penting nya.

"Jen, ambil kasur kecil di kamar ku untuk aku tidur. Aku lelah" Pinta Jaemin.

"Tidur di ranjang saja, aku akan mengambil Ji" Jawab Jeno.

"Ji?" Jaemin bingung.

"Panggilan untuk nya, aku malas menyebut nama panjang nya"

Jaemin terkekeh pelan. Padahal Jeno yang memberi nama, tapi dia juga yang bingung. Tapi lucu juga, Jeno punya panggilan khusus.

"Hentikan tawa mu, istirahat sana!"

Jaemin bungkam dan merebahkan diri nya depan pelan di ranjang Jeno. Sementara Jeno langsung turun dan mengambil Jisung yang tertidur di gendongan Taeyong.

"Pelan-pelan! jangan bunuh cucu ku!" Tegas Jaehyun.

Jeno hanya menghela nafas nya. Dengan sangat hati-hati, Jeno menggendong Jisung dan membawa nya ke kamar nya. Melihat si kecil terlelap menjadi sangat menggemaskan.

Cklek..

Jeno melihat Jaemin yang seperti nya sudah terlelap. Terlihat benar-benar lelah.

Dengan perlahan, Jeno merapihkan guling dan bantal di ranjang untuk memisahkan Jaemin dari Jisung agar aman untuk si kecil tapi ia malah bergerak dan hampir menangis.

Mau tidak mau Jeno menggendong dan sedikit mengayun Jisung agar tidak terbangun yang bisa membuat Jaemin ikut terbangun.

Setelah di rasa Jisung sudah kembali tidur, Jeno meletakan Jisung di samping Jaemin dan menyelimuti nya dengan lembut.

Chu~

"Selamat tidur, malaikat ku.."

Jeno mengecup kening Jisung dan pergi meninggalkan nya untuk membereskan barang-barang Jaemin di kamar.

Tanpa Jeno tau, Jaemin belum tertidur pulas. Jaemin berbalik dan menatap putra nya yang tertidur dengan lelap dengan selimut kecil yang ia yakini ini pemberian dari Jeno.

"Semoga kau bisa mengubah nya nak" Ujar Jaemin sembari mengelus lembut pipi si kecil dan ikut terlelap.

"Kita nginep ya!" Ujar Winwin.

"Serius?"

"Iya, tapi lusa kami pulang. Bunda sudah siapkan asisten untuk membantu mengurus rumah, nanti Jisung biar bunda sama mommy aja yang urus selama Jaemin terapi dan kamu kerja" Ucap Winwin.

"Tidak perlu repot-repot, Jeno akan atur semua nya" Jawab Jeno.

"Tidak Jeno, biarkan kami membantu kalian juga"

Jeno pasrah. Kalau sudah permintaan dari mertua nya sendiri, ia tidak akan bisa mengelak.

"Baiklah.. nanti Jeno siapkan dua kamar ya" Ujar Jeno.

Forced Wedding [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang