sembilan

12.2K 1.6K 306
                                    




"Apa benar, pria yang ku temui di rumah sakit Incheon saat itu adalah Jung Jeno?"

"Benar tuan"

Tuan Sato menyelesaikan panggilan nya terhadap tangan kanan nya dan bergegas kembali ke Incheon untuk menemui Jeno.

Tuan Sato yang sudah mencurigai Jeno sejak awal, setelah mendengar anak tuan Na, Jaemin koma tapi suami nya harus bekerja di Incheon, bukan kah suami harus menemani istri di keadaan apapun???

Diam-diam tuan Sato memperhatikan pergerakan Jeno, bahkan rela menyamar sebagai perawat untuk melihat siapa yang di kunjungi Jeno di rumah sakit tersebut.

Ceklek.

"Maaf, sarapan untuk Nyonya Siyeon" Ujar Tuan Sato yang menyamar dan meletakan makanan untuk Siyeon di meja.

"Terima kasih" Jawab Siyeon.

Tuan Sato melambat kan langkah nya untuk mendengar perbincangan Jeno dengan Siyeon.

"Dokter bilang aku boleh pulang besok" Ujar Siyeon.

"O-oh seperti itu.. kau ingin kembali?" Tanya Jeno gugup.

"Aku ingin di Seoul saja, disini tidak menarik" Jawab Siyeon.

"A-ah begitu, nanti ku minta sekretaris Kim menyiapkan apartment mu ya" Balas Jeno.

Tuan Sato yang sudah mendengar semua nya segera keluar dengan tenang. Merapihkan pakaian kerja nya dan meninggalkan rumah sakit.

"Ikuti Jung Jeno dan Park Siyeon sampai kembali ke Seoul"

"Ikuti Jung Jeno dan Park Siyeon sampai kembali ke Seoul"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jaemin sudah melewati masa kritis nya"

Kata-kata yang membuat semua orang bahagia karena si manis sudah stabil meskipun masih belum sadarkan diri. Semua orang masih setia menunggu Jaemin untuk membuka mata nya.

Lain dengan Dejun yang sibuk mencari bukti-bukti kekerasan Jeno pada Jaemin untuk di laporkan ke pihak berwajib, tidak perduli jika adik nya akan menangis memohon.

"Sudah cek cctv?" Tanya Lucas.

"Sudah, tapi aku hanya mendapatkan saat Jeno menarik Jaemin paksa ke salah satu ruangan, sial nya tidak ada cctv di ruangan itu" Jawab Dejun.

"Sudah lah.. mungkin Jaemin memang terjatuh untuk melarikan diri dari Jeno" Ujar Hendery.

"Iya Dejun, Lucas.. tidak baik jika kita menuduh tanpa bukti yang kuat" Balas Jungwoo.

"Ikhlaskan ya... kita kasih Jeno kesempatan, jika dia tidak juga berubah, ayo kita bawa kasus ini" Lanjut Jungwoo sembari menggenggam tangan Dejun.

Mustahil untuk tidak luluh dengan kelembutan Jungwoo.

"Baiklah.. kita lupakan untuk saat ini" Ujar Dejun.

Forced Wedding [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang