2

3.1K 318 47
                                    

Mei 2019

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mei 2019

Siapa sangka karir Rose akan berjalan dengan mudah, baru 1 bulan ia debut berbagai macam prestasi ia dapatkan di Korea maupun Internasional. Lim sebagai suami ikut merasakan kebahagiaan itu tentunya. Namun ada rindu yang semakin menggebu saat sepasang suami istri itu kini sulit untuk bertemu. Lim selalu meluangkan waktu untuk Rose namun padatnya jadwal Rose membuat Rose jarang pulang, karena jarak Agensi dan rumahnya cukup jauh jadi Rose lebih memilih tinggal di dorm. Dalam 1 bulan bahkan Lim hanya 2 kali bertemu dengan Rose itupun hanya beberapa jam saja.

Lim duduk di sofa kamarnya, menonton tv karena hari ini Rose akan muncul diacara Variety Show Runing Man. Begitulah cara Lim mengobati rasa rindu terhadap sang istri. Karena meski setiap hari Rose dan Lim melakukan Video Call itu tak lebih dari 15 menit saja. Rose selalu memiliki acara atau kelelahan yang akhirnya terpaksa panggilan itu berakhir.

Dret .... Dret....
Ponsel Lim bergetar, terlihat Dr Seulgi mengiriminya pesan.
Setelah itu Lim bergegas untuk pergi karena Seulgi mengabari jika terjadi kecelakaan dan kekurangan Dokter jaga malam ini. Lim dengan sigap mengambil keperluannya lalu pergi mengendarai mobilnya menuju rumah sakit. Setidaknya dengan kesibukan Lim sedikit melupakan tentang rasa rindunya pada Rose.

Setelah sampai di rumah sakit Lim langsung disibukan dengan oprasi dadakan karena korban kecelakaan itu memang cukup parah.
Sedangkan jauh di sana Rose sedang dalam perjalanan pulang ke rumah, ia akan memberikan kejutan pada Lim, karna Rose tau jika jadwal Lim malam ini kosong.

Rose selalu merasa bersalah karena sering mengabaikan Lim, namun Lim selalu mengatakan jika semua itu tak masalah baginya asalkan karir Rose tetap cemerlang. Setelah menempun 1 setengah jam akhirnya Rose sampai di rumah, terlihat rumah tampak sepi, Rose menebak jika Lim pasti sudah tidur.

"I miss You Lim." Gumam Rose lalu ia turun dari mobil, ia perlahan memasukan kode pada pintu rumahnya. Dengan perlahan Rose masuk dengan mengendap-endap seperti seorang maling, semua karna niat awalnya untuk memberikan sebuah kejutan pada Lim.

Rose membuka pintu kamar Lim perlahan lalu menyembulkan kepalanya, malang sekali nasib Rose ternyata kamarnya kosong tak berpenghuni. Rose lalu masuk dan mencari Lim di kamar mandi namun kosong, mencari keseluruh ruangan juga kosong. Rose mendengus kesal, dengan terpaksa membaringkan badannya di kasur tercintanya yang sudah lama tak ia tempati ini.

"Padahal aku kangen Lim." Gumam Rose, lalu ia kembali bangun dan bergegas untuk mandi.

Tak butuh waktu lama akhirnya Rose selesai mandi, ia lirik kinibsudah jam 10 malam namun Lim belum juga kembali, Rose lalu menghubungi Lim. Namun nihil ponsel Lim mati, tak biasanya Lim sulit untuk dihubungi seperti ini.

Lim❤️
Aku di rumah, jika sudah selesai cepat kembali, aku merindukanmu Lim ❤️

Setelah mengirimkan pesan Rose lalu memejamkan matanya, sejujurnya ia sangat lelah karena jadwalnya begitu padat selama ini, namun Rose bersyukur karena karirnya berjalan dengan lancar.



***


Limario beserta tim baru saja keluar dari ruang oprasi, oprasi yang cukup melelahkan namun ia patut bersyukur karena gadis muda itu bisa diselamatkan meski kekasihnya menjadi korban dalam kecelakaan tersebut.

Lim kembali ke ruangannya, ia menghidupkan ponselnya dan tersenyum saat melihat sang istri mengiriminya pesan dan berkata ia sedang berada di rumah. Lim berlari menuju parkiran dan mengambil mobilnya setelah itu gas tanpa rem agar cepat sampai.

Lim tau pasti Rose sudah tidur namun ia tak peduli asalkan bisa bertemu dan tidur berpelukan sudah cukup baginya. Benar saja, saat Lim masuk ke kamarnya Lim melihat jika Rose sudah terlelap dalam tidurnya. Lim langsung membaringkan badannya di sebelah Rose, aroma badan Rose yang sangat Lim rindukan kini bisa ia hirup kembali, sesederhana itu kebahagiaan Lim. Lim lalu ikut memejamkan matanya tidur dengan memeluk sang istri dengan nikmatnya, berharap esok pagi Lim akan mendapatkan jatah yang sudah lama tak Rose berikan.

Pagi menjelang dan sinar matahari menyinari tepat di wajah tampan Lim, ia terusik karena panas menerpanya, Lim membuka matanya mengedarkan pandangannya mencari wanita yang amat ia cintai itu, namun nyatanya nihil Lim kembali menelan kekecewaan seperti biasanya. Ya ini bukan pertama kalinya Rose pergi begitu saja tanpa pamit, mereka seperti sepasang muda mudi yang bertemu di club malam lalu memutuskan untuk melakukan ons setelah itu akan saling meninggalkan dan melupakan.

Lim lalu bangun dan turun untuk membuat sarapan, setelah itu ia akan mandi dan pergi ke rumah sakit, seperti itulah hari-hari Lim. Lim mengambil ponselnya yang berdering, ia lihat 1 pesan masuk dan Lim sudah bisa menebak siapa pengirimnya.

Lim❤️
Hubby maaf aku harus pergi, aku harus ke Jepang untuk siaran Radio di sana. Jangan lupa untuk selalu makan tepat waktu.

Begitulah isi pesan dari Rose, Lim tak berniat untuk membalas ia hanya meletakan kembali ponselnya dan pergi untuk mandi. Ini baru berjalan selama 1 bulan entah akan seberapa kuat Lim menjalani hal ini.

Kini Lim sudah berada di rumah sakit, ia akan pergi langsung memeriksa pasien yang malam tadi di oprasinya. Kabarnya pasien itu belum sadarkan diri hingga saat ini, entah apa yang salah untuk itu Lim ingin memeriksa keseluruhannya kembali. Lim tak pernah memperlihatkan jika dirinya lelah hati dan pikiran, ia selalu tersenyum menyapa para senior dan juniornya itu. Lim adalah orang yang profesional tak ingin membawa masalah keluarga ke dalam pekerjaanya.

Lim masuk ke ruang ICU untuk melihat pasiennya, keseluruhan ia pantau dan sebenarnya semua baik-baik saja hanya entah mengapa pasien ini tak kunjung sadar. Matanya menangkap sesuatu yang aneh, namun Lim mencoba untuk menghiraukan semua itu.

"Perawat Choi tolong awasi terus Nona ini, aku mendengar ia tak memiliki keluarga." Ucap Lim pada perawat Choi.

"Baik Dok, bahkan kekasihnya harus meninggal secara mengenaskan, satu-satunya orang yang ia miliki." Jawab perawat Choi dengan merasa iba.

Lim hanya menganggukan kepalanya, setelah itu matanya kembali melirik ke suatu tempat di ruang ICU itu.

"Nona ini pasti terluka jika mengetahui kekasihnya telah tiada." Sambung perawat Choi.

"Ya sudah, aku harus kembali berkeliling." Pamit Lim meninggalkan ruang ICU ini.

Lim merasa dirinya aneh, mungkin karena sedang merasa kecewa ia jadi seperti ini. Tapi ya sudahlah Lim harus tetap bekerja untuk saat ini.

"Dokter....." Panggil seseorang dari belakang Lim.

Lim membalikan badannya dan ia kaget dengan apa yang dilihatnya. Sungguh sesuatu yang sangat luar biasa bagi Lim. Lim hanya diam dengan mata yang berputar mencari apakah ada orang lain selain dirinya.





Komen ga, komen ga, komen lah masa enggak 😭😭😭😭



Komen ga, komen ga, komen lah masa enggak 😭😭😭😭

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Cerita Cinta Limario Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang