14

2.7K 324 75
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Entah apa yang merasukimu......
Hingga Jennie ikut masuk ke kamar Lim padahal Lim tak mengajaknya.

"Ngapain masuk ke sini?" Tanya Lim yang merasa heran dengan Jennie yang mengikutinya ke kamar.

"Udah makan? Kalau belum aku masukin, eh masakin" Jennie tak menjawab, ia justru malah balik bertanya.

"Udah, aku mau istirahat. Kamu lebih baik pulang Dr Kim." Lim masih ketus dalam menjawab pertanyaan Jennie.

Jennie hanya mendengus kesal, tak suka dengan Lim yang seperti ini padanya.

"Aku akan menelpon Jisoo untuk menjemputmu, pulanglah Dr Kim, sebentar lagi Yoona akan datang." Kembali Lim meminta Jennie untuk pulang, Jennie merasa harga dirinya terluka kali ini, Lim sama sekali tak menghargainya saat ini.

"Aku hanya ingin bertanggung jawab dengan apa yang sudah aku lakukan!" Jawab Jennie dengan meninggikan suaranya.

Lim akhirnya membalikan badannya, menghampiri dan berdiri di depan Jennie. Tanpa banyak bicara Lim langsung melumat bibir Jennie dengan lembut, tak ada perlawanan di sana karena Jennie hanya diam. Jennie tak bisa mengontrol dirinya sendiri saat ini, hingga akhirnya Lim menarik pinggang Jennie agar lebih dekat dan spontan Jennie mengalungkan tangannya pada leher Lim. Keduanya saling melumat bertukar saliva dengan penuh gairah.

Akhirnya keduanya saling melepaskan ciumannya, saling memandang dengan nafas yang memburu karena mereka kehabisan oksigen. Tak berselang lama Lim kembali menyambar bibir Jennie yang terasa nikmat, kali ini tangan Lim bergeliar dengan nakal, ia remas pantat Jennie dengan menekan agar beradu dengan miliknya. Jennie terbuai dengan permainan Lim, ini adalah pertama kalinya Jennie berciuman sedangkan Lim adalah duda dengan nafsu bercinta yang tinggi.

"Aaahhh.... " Terdengar lolos satu desahan dari bibir manis milik Jennie, sungguh Jennie tak kuasa menahan remasan dipayudaranya itu.

"Aku menginginkanmu..." Bisik Lim dengan suara berat menahan nafsunya.

Jennie langsung menjauh dan melepaskan ciuman mereka. Ia gelengkan kepalanya "maaf aku tak bisa." Tolak Jennie lalu ia mengelus wajah tampan Lim.

Lim tak memaksa, ia menganggukan kepalanya mengerti, semua memang terlalu buru-buru saat ini. Bahkan keduanya tak tau apa nama dari hubungan saat ini.

"Jadilah kekasihku dr Kim." Pinta Lim dengan menggenggam tangan Jennie.

Jennie tak menjawab, ia lalu memeluk Lim dengan erat. Kepalanya mengangguk setuju dengan ajakan Lim. Mengetahui cintanya terbalaskan Lim tersenyum bahagia dan mengecup pucuk kepala Jennie.

Cinta yang tumbuh beberapa tahun lalu ternyata masih terpatri dengan indah dihati masing-masing, meski sempat terpisah jarak dan waktu yang cukup lama akhirnya mereka kini bersatu tanpa ada halangan status atau apapun. Mungkinkah ini yang dinamakan cinta sejati? Bagaimanapun keduanya mampu bertahan meski tak saling menggenggam dulu.

Cerita Cinta Limario Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang