21

3.1K 293 50
                                    

Komen dong biar kaga sepi-sepi banget ni cerita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Komen dong biar kaga sepi-sepi banget ni cerita. 😭😭😭



Pagi hari yang Indah untuk pasangan mesum yang baru saja bangun tidur itu. Keduanya masih saling menatap dengan senyuman yang tak pernah luntur. Menikmati suasana indah dengan saling mengelus bahu. Tak pernah puas untuk saling menjamah, tidak puas adalah apa yang mereka berdua rasakan, jika saja tak melihat waktu mereka pasti akan kembali bergulat hingga berjam-jam lamanya.

"Jika aku mengajakmu menikah dalam waktu dekat bagaimana?" Tanya Lim dengan mengelus kepala Jennie dengan sayang.

Senyuman Jennie semakin merekah, pertanyaan Lisa sangat konyol, sudah pasti Jennie sangat setuju untuk menikah dengan Lim. Tapi ada hal yang membuat Jennie akhirnya menghapus senyuman itu.

"Tapi Eomma kamu tak menyukaiku." Jennie akhirnya menundukan kepalanya, merasa sedih jika mengingat hal itu lagi.

Jennie sangat takut jika suatu saat nanti Lim meninggalkannya, Lim adalah lelaki baik sudah pasti akan menuruti keinginan sang Eomma jika diperintahkan untuk meninggalkan Jennie. Lim adalah cinta pertama bagi Jennie, jatuh cinta pada Lim sejak bertahun-tahun lalu namun harus berpisah karen keadaan. Sekarang saat sudah bersatu Jennie tak menginginkan perpisahan lagi.

"Kita bicara pada Eomma nanti, aku akan memperjuangkan cinta kita. Saat aku mencintai seseorang aku pasti akan memperjuangkannya. Kamu jangan takut ya, aku selalu bersamamu." Jelas Lim, Lim bisa membaca isi hati Jennie yang dipenuhi rasa takut itu, Lim berjanji tak akan menjadi lelaki berengsek sampai kapanpun.

Cup....
Lim kecup bibir Jennie, hanya sebuah kecupan singkat karena Lim tau suasana hati Jennie.

"Terimakasih Oppa sudah mau mencintaiku dan memperjuangkan hubungan kita." Ucap Jennie lalu menarik Lim ke dalam peluknnya, otomatis payudara Jennie menempel langsung pada dada Lim, dan penis Lim juga menempel pada perut Jennie.

"Kalau kita sudah menikah, kita akan bebas bercinta setiap hari." Bisik Lim dengan genit, tangannya meremas payudara Jennie.

"Aahhh.... Ih Oppa nakal." Ucap Jennie dengan malu-malu tapi malah menikmati

Lim tak menjawab ia malah asik mengulum payudara Jennie, entah mengapa payudara Jennie menjadi candu bagi Lim saat ini. Bahkan saat bekerja saja yang membuat Lim kembali semangat adalah menatap payudara Jennie, selelah apapun saat melihat payudara Jennie pasti akan kembali semangat, apa lagi jika menikmatinya langsung.

Lim menatap Jennie dengan bibir yang terus mengemut puting Jennie, rasanya ingin kembali mengajak bercinta namun Lim takut Jennie kelelahan. Jadi tak apalah cukup seperti ini saja.

"Mandi yu, aku harus pulang mengganti baju." Ajak Jennie dengan mengelus rambut Lim, Lim justru malah menggelengkan kepalanya karena belum puas berduaan.

"Kita bisa lanjut di kamar mandi." Bisik Jennie menggoda, tangannya juga mengelus leher Lim dengan sensual membuat Lim langsung bergidik karena geli.

Cerita Cinta Limario Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang