9

2.5K 299 72
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Setelah melewati oprasi yang panjang akhirnya Lim dan Jennie keluar bebarengan, untung saja Lim bisa membedah badan pasien dengan baik meski dalam keadaan kacau. Lim memutuskan untuk mandi sebelum ia pulang, rencananya hari ini Lim akan mencari apartemen baru. Lim tak mau hidup dengan bayang-bayang mantan istrinya itu, meski berat namun Lim harus melakukannya.

"Dokter, anda jadi ikut bersama Jisoo Oppa kan?" Tanya Jennie dari belakang, ia memang berjalan di belakang Lim sejak tadi.

"Tidak, aku sudah memiliki acara. Lagipula aku tak memiliki pasangan. Jadi biar kalian saja yang pergi." Lim menjawab tanpa membalikan badannya dan menatap Jennie.

Jennie hanya menatap punggung Lim dari belakang, ia merasa tak nyaman dengan dinginnya sikap Lim. Seingatnya dulu Lim sangat ramah dan sopan. Namun tiba-tiba Jennie ingat apa yang dikatakan Jisoo tadi, Lim pasti sedang terpuruk karena perceraiannya. Jennie semakin penasaran apa alasan Lim bisa bercerai.

Jennie akhirnya bersiap untuk pulang, waktu sudah menunjukan pukul 8 malam dan ia berencana untuk pergi makan malam bersama Jisoo dan teman-temannya. Jisoo berencana memperkenalkan Jennie dengan resmi pada kedua sahabatnya, namun Jisoo tak tau jika sahabatnya ada yang sedang terluka karena kalah star dalam mendapatkan Jennie.

Lim sudah jauh lebih segar saat sudah mandi, ia masuk ke Dalam ruangan dan melihat Jennie yang sedang membereskan barang-barangnya. Lim lirik sedikit dan ia kaget saat Jennie berbalik menatapnya.

"Jisoo Oppa bilang anda harus ikut. Ada yang ingin dia sampaikan padamu." Kini Jennie menghampiri Lim yang sedang duduk di kursinya.

Pada akhirnya meski mencoba untuk menghindar tapi semua nampak percuma. Jisoo adalah sababatnya sejak lama, Jisoo selalu ada untuk Lim jadi Lim tak bisa egois seperti ini. Mereka saling mencintai jadi untuk apa dihalangi, toh ungkapan cinta Jennie padanya dulu terjadi saat Jennie sedang tak sadarkan diri, jadi anggap semua hanya mimpi belaka.

"Baiklah, katakan padanya aku akan menyusul nanti. Pesankan saja makanan yang biasanya." Kembali Lim menjawab tanpa menatap Jennie sama sekali, Lim sedang asik mematikan laptopnya, sengaja agar tak terjadi kontak mata.

Tak lama akhirnya Jennie pergi karena Jisoo sudah menunggu sejak 1 jam lalu, tak enak jika harus menunggu lebih lama lagi dari itu.

Lim duduk dengan pandangan kosong kedepan.
Sejenak ia ratapi hidup yang kini tak sempurna lagi. Baginya dulu ialah lelaki beruntung yang memiliki kebahagiaan karena seorang perempuan setia dan cantik yang ia miliki, namun pada kenyataan ia hanyalah lelaki bodoh yang sudah ditipu sekian lama.

Lim menarik nafasnya dalam, lalu ia hembuskan dengan kasar. Kisah cintanya memang selalu gagal namun semua tak mesti harus membunuh Lim secara perlahan. Lim harus bangkit meski tanpa Rose atau Jennie di sampingnya. Bagaimanapun ia masih muda harus terus memikirkan kehidupan kedepannya.

Cerita Cinta Limario Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang