15

2.8K 328 50
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Hidup menjadi terasa tak tenang akibat perbuatan si mantan istri. Harus meninggalkan apartemen untuk sementara waktu dan bersembunyi jika pergi kemana-mana, untung saja pihak rumah sakit sudah memberi bantuan menambah personil keamanan, jika tidak para wartawan pasti akan menerobos masuk.

Pekerjaan menjadi sedikit terbengkalai, untung saja Jennie sigap membantu, jika tidak Lim akan menjadi dokter yang tak profesional.

"Aahh....." Desah seseorang yang tak lain adalah Jennie, mereka tidak sedang bercinta. Hanya sedang sedikit memanjakan diri dengan sentuhan-sentuhan kecil saja.

Lim terus meremas payudara Jennie ditengah ciuman mereka, ciuman panas dan penuh nafsu itu.

Hah... Hah...hah...
Keduanya saling melepas pagutan karena kehabisan oksigen.

Lim mengecup bibir Jennie, setelah itu kembali memeluk Jennie.

Jennie dengan berbaik hati mengajak Lim untuk tinggal di apartemen sempitnya sementara waktu, disamping ingin Lim merasa aman Jennie juga ada maksud lain, apa lagi jika bukan bermesraan setiap saat dengan Lim.

"Apa yang harus aku lakukan?" Lim meminta pendapat pada Jennie, sungguh pikirannya sudah buntu untuk memikirkan berbagai macam hal.

Jennie mengelus pipi Lim dengan sayang, jatuh cinta ternyata seindah ini menurut Jennie. "Kita lihat dulu jika saja beberapa hari kedepan, jika semakin menyudutkanmu kita bongkar apa yang sebenarnya terjadi. Dia sudah menghancurkan hidupmu maka tak ada hal baik yang harus kamu lakukan, justru balaslah perbuatannya itu dengan setimpal." Jelas Jennie, sejujurnya Jennie ingin sekali menjambak rambut panjang penyanyi solo itu, karena ulahnya Lim jadi mendapatkan kesulitan, Jennie tak suka itu.

Cup.... Jennie diam-diam kembali melumat bibir Lim dan Lim langsung membalasnya, pasangan ini cukup berbahaya, mereka jika berdua terus saja saling sosor menyosor. Sungguh mengkhawatirkan sekali.

Keduanya kembali berciuman dengan panas, tangan Jennie kini sudah meraba-raba kesembarang arah. Jika dulu ia hanya bisa mengintip berbeda dengan saat ini bisa menyicip dengan bebas.

"Jadi kapan kita bisa bercinta?" Tanya Lim dengan tanpa malu.

"Nanti tahun depan, saat hubungan kita sudah cukup lama." Jawab Jennie acuh, sejujurnya saat inipun jika Lim memintanya Jennie akan dengan senang hati membuka seluruh pakaiannya dan mendesah dengan nikmat. Namun ia harus so jual mahal saat ini.

Lim mengangguk-anggukan kepalanya, berarti Lim harus memperpanjang bermain solonya saat ini. Tak marah ataupun kesal, Lim paham karena Jennie memang gadis baik-baik.

"Ya sudah ayo tidur, besok ada 5 operasi menunggu, kita akan tua bersama di ruang operasi." Ajak Lim, lalu ia peluk Jennie dengan erat.

Mereka berdua akhirnya tidur dengan berpelukan, Jennie mendengus kesal karena Lim tak memintanya dengan paksa malam ini, malah menyetujui keinginan Jennie untuk bercinta mulai tahun depan, bisa gila Jennie jika seperti itu.

Cerita Cinta Limario Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang