20 🔞

4.9K 315 77
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Hari menjelang malam, sudah waktunya pulang bekerja, namun Lim masih ada kumpulan bersama para dokter pimpinan, dengan sabar Jennie menunggu Lim di ruangannya. Jennie akan meminta maaf atas kejadian tadi siang, meski kesal karena cemburu tapi Jennie akan berusaha untuk bisa memaklumi keadaan Lim yang memang banyak teman dan kenalan.

Tak lama Jennie mendengar seseorang masuk dan ternyata Limario, ia buru-buru memejamkan mata dan pura-pura tidur. Berharap dengan begini Lim tak akan marah lagi padanya.

Lim mendekat dan bersimpuh di bawah, ia tatap wajah Jennie dengan penuh cinta. Di elus dengan mesra dibagian pipinya.

"Jangan pura-pura, ayo bangun dan pulang." Ucap Lim lalu pergi membereskan barang-barangnya.

Jennie langsung menghela nafasnya, sungguh memalukan aktingnya gagal dan Lim malah mengetahui tingkah kekanak-kanakannya.

Jennie mendekat dan bergelayut manja ditangan Lim. "Maaf, aku cemburu kamu selalu dekat dengan Dr krystal." Ucap Jennie dengan menundukan kepalanya.

Lim hanya melirik sekilas pada Jennie, entah mengapa Jennie terlihat begitu menggemaskan jika seperti ini. Namun Lim kembali diam ia ingin mengerjai Jennie sesekali.

"Pulang sana, aku juga akan pulang ke apartemen." Lim melepaskan tangan Jennie dari tanganya setelah itu berjalan hendak meninggalkan Jennie.

Hiks... Hiks...
Langkah Lim terhenti saat ia mendengar Jennie menangis.

"Bilang saja kalau kamu emang ga pernah cinta sama aku." Gumam Jennie dalam tangisnya, namun masih terdengar oleh Lim.

"Dari awal juga ga pernah ngelirik aku. Ya sudah aku permisi." Setelah mengatakan itu Jennie langsung mengambil tas dan jasnya lalu pergi.

Lim kaget dengan pemikiran Jennie itu, sama sekali tak benar semua yang Jennie ucapkan, Lim langsung menarik Jennie dan memeluk dengan erat, kesalah pahaman ini harus segera diselesaikan sebelum semua terlambat dan Lim kehilangan Jennie.

"Aku cinta kamu, bener-bener cinta. Maaf kalau aku nyakitin kamu. Mau maafin aku kan." Ucap Lim dengan memeluk Jennie, pelukan yang sangat erat dan tak mau melepaskan.

Jennie tersenyum licik, aktingnya cukup bagus untuk ukuran seorang dokter. "Bisa kali ya debut jadi aktris." Batin Jennie dengan menahan senyumannya. 

Jennie masih diam, aktingnya harus total dalam membuat penyesalan untuk Lim, siapa suruh Lim jutek seperti tadi.

"Maafkan aku Jennie." Kembali Lim meminta maaf.

Sebuah anggukan akhirnya Jennie berikan, sudah gemas dengan kekhawatiran Lim.

"Aku cuma mau dimanja dan diperhatikan." Jennie akhirnya membalas pelukan Lim, mengatakan apa isi hatinya itu.

Lim melepaskan pelukannya pada Jennie, ia tatap wajah Jennie dengan penuh kasih sayang, rasanya Lim sedih mendengar Jennie mengatakan itu, Lim tak mau Jennie berpaling darinya seperti Rose dulu, sudah cukup petualangan cintanya dulu, hingga kini hanya sebuah keseriusan dalam hubungan yang Lim inginkan.

Cerita Cinta Limario Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang