Chapter 581 : Kasus pembunuhan legenda Onibana 3
Karena inspektur yamamura menyuruh mengeluarkan semua benda tajam profesor agasa mengeluarkan semua peralatan kemahnya dan ananti mengeluarkan belati, jarum, dan carambitnya
"Ananti-chama! Kenapa kau membawa barang berbahaya seperti ini?!" tanya yamamura terkejut melihat barang bawaan ananti
"Untuk perlindungan diri" ucap ananti singkat
"Tapi kenapa anda membawa belati ini?" tanya yamamura memegang belati ananti
"Itu hadiah dari okaa-san aku menganggapnya sebagai jimat jadi aku selalu membawanya kemanapun aku pergi" ucap ananti
"Woahh belati ini sangat mengkilap" ucap yamamura kagum
"Hati-hati saat menyentuhnya kau tak akan pernah sadar kapan jarimu akan terpotong" ucap ananti
"Oh maaf!" ucap yamamura meletakkan kembali belati ananti
"Selanjutnya barang bawaan pak agasa" ucap yamamura melihat barang bawaan agasa
"Pisau, gerjaji, golok, ditambah dua pisau dapur. Pa-pak agasa?! Kenapa kau membawa begitu banyak senjata?!" tanya yamamura terkejut
"Tentu saja kami kan sedang mau pergi berkemah!" ucap agasa
''Sedangkan kalian berdua yakin tidak membawa senjata tajam sama sekali?" tanya yamamura menatap raito dan kahara
"Ya kurasa otopsinya juga sudah selesai beberapa saat yang lalu kan?" ucap raito
"Dan senjata yang ada di rumah ini adalah 3 buah pisau, sebuah cangkul, sabit, kapak, dan gunting. Anda yakin sudah semua?" tanya yamamura
"Yang lainnya ada di gudang di dalam kotak peralatan milik cucuku yang dikunci mungkin semuanya sudah berkarat" ucap nenek tanaka
"I-i-itu bohong!" ucap mitsuhiko dengan wajah pucat
"Huh?"
"Aku melihatnya pagi tadi setelah selesai dari toilet aku mendengar suara aneh datang dari arah dapur dan ketika aku melihat ke dalam..." ucap mitsuhiko gemetaran
"Wanita tua ini sedang mengasah pisau daging besar dengan gagang besar berwarna merah! Rambutnya kusut dan wajahnya menyeramkan!" ucap mitsuhiko ketakutan sambil menunjuk nenek tanaka
"KYAAAAAAAA!!!/GYAAAAAAAA!!!" ayumi dan genta berteriak ketakutan
"Apa pisau itu bukan diantara tiga ini?" tanya yamamura menunjuk pisau dapur