"Mmh......"
Mata ananti perlahan terbuka dan menampilkan manik obsidiannya
Begitu terbangun sepenuhnya ananti langsung merasakan sakit di sekujur tubuhnya
"Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku" batin ananti
"Di...mana....shu...ichi" ucap ananti dengan suara serak
Maklum ia habis teriak-teriak semalaman karena itu suaranya hampir habis
Ananti melirik jam di kamarnya
Jam menunjukkan pukul 01 : 00 siang
"Ah pantas tubuhku terasa sangat sakit....kami melakukannya semalaman" batin anamti
"Malam tadi........."
Pof
Wajah ananti memerah mengingat kegiatan panas yang ia dan shuichi lakukan malam tadi
Psssh
"Mou.........apa sih yang....kupikirkan?" gumam ananti membenamkan wajahnya ke bantal
Ananti melirik ke sampingnya dan tidak menemukan siapa-siapa
Ananti baru sadar kalau sang kekasih tidak berada di sampingnya
"Dimana dia?"
Ananti mencoba untuk duduk tapi tak berhasil tubuhnya langsung berteriak kesakitan saat ia mencoba menggerakkan bagian tubuhnya
"Ugh sakit......" batin ananti meringis
Ceklek
"Kau sudah bangun?"
Ananti melirik ke pintu kamarnya
Di sana berdirilah sang kekasih yang bertelanjang dada dan membawa nampan makanan
Tap
Shuichi menaruh nampan makanan di nakas lalu duduk di samping ananti yang terbaring
Wajah ananti kembali memerah saat melihat punggung shuichi yang dipenuhi bekas cakaran yang merah dan juga bekas gigitan di beberapa tempat di pundaknya
"Bagaimana keadaanmu?" tanya shuichi mengelus kepala ananti
"Tu....buhku.....san....gat.....sakit.....teng...gorakanku.....ju...ga....sa...kit" ucap ananti terbata-bata
"Duduklah dulu" ucap shuichi mendudukkan ananti
Syut
Selimut yang menutupi tubuh ananti perlahan merosot dan menampilkan tubuh telanjang ananti
Tubuh ananti sekarang seperti orang yang lagi kena cacar
Tubuhnya dipenuhi oleh tanda-tanda cinta dan juga bekas gigitan shuichi di pinggul dan pahanya terdapat lebam karena cengkeraman shuichi
Mata shuichi menatap tubuh ananti cukup lama
POK
"Apa yang kau lihat!" ucap ananti memukulkan bantal ke wajah shuichi
POK POK
"Tubuhku rasanya seperti terbelah dua tau! Tenggorokanku rasanya perih dan sakit!" ucap ananti terus memukuli wajah shuichi dengan bantal dengan suara yang masih serak
"Sayang tenanglah!" ucap shuichi menahan kedua tangan ananti
"Hiks hiks aku juga tidak bisa merasakan kakiku......hiks ini semua salah shuichi!" ucap ananti mewek