Esok paginya ~
📞 Agen Fbi Akai Shuichi meninggal malam tadi di puncak Raiha karena ditembak oleh Mizunashi rena
"Souka? Jadi shuichi sudah mati ya?" ananti bisa merasakan matanya memanas
📞 Ananti.....apa kau tidak apa-apa?
"Aku tidak apa-apa jody" sebuah cairan bening perlahan meleleh dari kedua mata ananti dan jatuh ke pahanya
📞 Ananti kalau kau mau aku akan membawakanmu kue cokelat sekarang baga—
"Tidak apa-apa, aku sungguh tidak apa-apa hanya saja......."
"Aku butuh waktu untuk sendirian" ananti tidak bisa menghentikan cairan bening yang mengalir dari matanya
📞 Baiklah.......kalau kau membutuhkan sesuatu kau bisa menghubungiku
"Terimakasih"
Trek
Cairan bening itu masih mengalir jatuh ke paha ananti yang membuat roknya jadi sedikit basah
"Ow! Sakit!"
"Gila sakit banget cubitanku ya gusti" ucap ananti melihat bercak keunguan di pahanya
"Akting nangis itu susah ya"
Jadi begini wahai pembacaku sekalian ananti tadi itu benaran menangis kok tapi bukan karena sedih dengan kematian shuichi tapi karena dia mencubit pahanya sendiri sampai jadi ungu
"Untuk apa aku menangisi kematian shuichi wong dia aja masih hidup" ucap ananti
⏳Flashback malam tadi ⌛
Setelah ananti mengobrol singkat dengan shiori ananti bergegas menyusul shuichi ke puncak Raiha
Ananti memakirkan mobilnya tak jauh dari mobil shuichi yang sedang menunggu kedatangan mizunashi rena
"Yosh tinggal menunggu sinyal aja" ucap ananti duduk diam didalam mobil
DUAARRRRR
Tak lama kemudian terdengar suara ledakan yang keras di dekat mobil ananti
"Oh sudah selesai ya?"
Tap
Tap
Tap
Ceklek
Pintu penumpang terbuka dan masuklah akai shuichi yang kepalanya berlumuran darah
"Otsukare ~ bagaimana hasilnya?" tanya ananti menoleh ke shuichi
"Are?" ananti seketika mematung melihat alat darah buatan di topi rajut shuichi mengalami sedikit ermmm kerusakan
Darah buatannya tidak berhenti malah mengalir semakin deras seperti pancuran
"Pfft!" ananti menutup mulutnya menahan tawa yang mau keluar
"Hasilnya bagus kurasa dengan begini wanita itu bisa menyusup dengan tenang ke organisasi itu dan aku bisa bekerja di belakang layar" ucap shuichi tidak menyadari kalau alat darah buatan di topinya rusak