"Joohyun."
Seulgi mencekal pergelangan tangan Joohyun yang baru saja meraih gagang pintu.
"Ada apa?"
"Maafkan aku."
"For what?"
"Untuk soal mimpi semalam, aku benar-benar tidak bermaksud m-"
"Aku mengerti keadaanmu, Seulgi," Potongnya yang tiba-tiba mengecup bibir Seulgi.
"Mungkin Irene ingin menyampaikan sesuatu atau mungkin dia merindukanmu. Itulah sebabnya aku tidak ingin kau melupakannya, tidak perlu membahasnya lagi. Ayo, kita harus segera datang ke sekolah Yerim."
Hari ini Seulgi dan Joohyun kembali mendapat undangan, pakaian yang harus mereka kenakan adalah pakaian tradisional.
"Kenapa senyum-senyum?"
"Memangnya salah kalau aku tersenyum melihat istriku yang cantik?"
"Dasar gombal."
Keduanya sedang dalam perjalanan menuju sekolah, Yerim sendiri telah berangkat duluan bersama Sehun.
"Joohyun, apa-apa saja acaranya?"
"Tidak tau, tapi aku hanya ingin melihat penampilan Yerim. Katanya dia akan bernyanyi dan penampilan band dengan temannya."
"Begitu, pantas saja akhir-akhir dia jarang dirumah ternyata dia latihan."
Sesampainya di sekolah, Seulgi dan Joohyun telah duduk di kursi penonton. Beberapa kali mereka mendengar orang-orang memuji mereka, tentu kedua pasangan itu berterimakasih atas pujiannya.
"Jaehyun terlihat tampan dengan jas merah maroonnya." Puji Joohyun melihat Jaehyun tengah menyanyikan sebuah lagu.
"Pasti Amber yang memilihkannya, tidak mungkin Soojung karena pasti Soojung akan memilih warna-warna yang terlalu mencolok."
"Apapun yang Jaehyun kenakan dia akan tetap terlihat tampan, Kang Seulgi."
"Yeah, karena aku pamannya."
"Kepedean."
"Wah akhirnya penampilan anakku tiba juga." Seulgi terlihat senang saat nama Yerim di sebut oleh mc.