"Ningning, sini ke daddy bear." Panggilnya.
Minjae tidak berkutik karena lima orang menodongkannya dengan senapan yang siap menembaknya kapan saja.
Seulgi jongkok saat Ningning datang padanya.
"Kau masih saja terlihat cantik nak,"
Mendengar pujian Seulgi, Ningning tersenyum dengan menampilkan deretan giginya bahkan mengkopi paste senyuman ibunya yaitu Joy.
"Louis, apa bomnya bisa kau matikan?"
Tadi saat bahunya tertembak, Minjae reflek memencet tombol aktifnya dan tertera dua belas menit lagi waktu yang mereka miliki.
"Jika saja waktu yang kita miliki masih banyak mungkin aku bisa mematikannya tapi waktu singkat seperti ini, sepertinya tidak memungkinkan."
"Apa sebaiknya kita lepaskan saja rompinya?"
Semuanya setuju dengan usulan Seungwan dan dengan penuh kehati-hatian, Louis mencoba melepaskannya.
Sesekali Seulgi dan Seungwan mengajak Ningning mengobrol untuk mengalihkan perhatian.
"Kira-kira berapa jarak ledakannya?" Tanya Yoong.
"Jika aku lihat dari tipenya mungkin 3 hingga 9 kilometer."
Seulgi berdiri dan menghampiri Minjae.
"Kau benar-benar gila dan aku jamin kau akan membayarnya dengan sangat mahal."
Tiba-tiba Seulgi menunduk saat mendengar gonggongan.
"Hai sobat kecil, lama tidak bertemu. Apa kau merindukanku?"
Ddolddolie menggonggong lalu menjilat pipi Seulgi.
"Yayaya aku juga merindukanmu."
Seulgi beralih menatap kearah keluarganya yang dihalangi oleh anak buahnya, lalu beralih menatap lekat Joohyun kemudian tersenyum kecil.
"Seulgi, rompinya telah lepas."
"Sepertinya kau lebih pantas memakai rompi ini, benar?" Seulgi memberikan rompi tersebut pada anak buahnya. "Pakaian rompinya pada bajingan ini lalu ikat dengan kuat sampai tidak bisa dilepas."
"Daddy bear." Ningning berteriak girang lalu menggendong Ningning bersama Ddolddolie.
"Terimakasih daddy."
"Sama-sama cantik, terimakasih juga pada uncle Louis."
Mereka tertawa gemas mendengar Ningning berterimakasih dengan malu-malu dan menyembunyikan wajahnya ke ceruk leher Seulgi karena dia pernah mengatakan jika dia suka pada Louis.
Soojung menerobos begitu saja dan langsung melayangkan jitakan ke kepala Seulgi.
"Puas hah?!! Kau! Aku tidak mau melihatmu lagi, Kang Seulgi!!!"