"Jangan bilang kalau kau sendiri yang melepaskannya?"
"Jadi sekarang kau menuduhku?"
"Tidak Joohyun, karena ada beberapa orang melihat kalau Seulgi itu dibantu melarikan diri dan sekilas melihat yang membantunya berambut panjang."
"Gunakan otakmu Minjae, kau pikir hanya aku yang berambut panjang? Cih kau sangat bodoh, pergilah dari hadapanku sebelum aku membunuhmu."
Selepas perginya Minjae, telapak tangan Joohyun tepat berada di permukaan perutnya.
"Maaf karena membuatmu harus ikut menanggung semuanya, mommy janji tidak akan terjadi apa-apa padamu."
Joohyun berbohong tentang kehamilannya dan berpura-pura tidak hamil tapi nyatanya Joohyun tengah mengandung buah hatinya dan Seulgi, Joohyun melakukannya agar Minjae tidak melewati batasnya dan karena perjanjian mereka berdua adalah hanya untuk melenyapkan Seulgi. Jika Joohyun melanggarnya atau bahkan mencintai Seulgi itu sama saja dia menentang maut, Joohyun benar-benar harus berhati-hati menghadapi Minjae agar bayinya bersama Seulgi tetap aman.
"Kau pasti merindukan daddy. Mommy juga merindukannya, tapi saat ini kita harus menolong daddy terlebih dahulu dan tetap mengawasi bajingan itu agar tidak menyentuh daddy dan juga kakakmu."
"Maaf karena tidak punya banyak waktu bersamamu, aku benar-benar minta maaf, Luhan."
"Tidak apa-apa, lagipula sudah menjadi tugasmu. Setelah semuanya selesai, kita bisa berkencan lagi kan?"
"Apa kau tidak berniat menjalin hubungan dengan pria lain?"
"You are crazy!? Kita baru saja bertemu Oh Sehun!"
"Maaf tapi aku takut kau merasa jenuh dengan hubungan kita, aku juga takut orangtuamu mulai ragu padaku karena kurangnya waktu bersamamu."
"No babe, orangtuaku justru memakluminya dan lagi mereka sudah memberikan semua keputusannya padaku. Jadi aku memutuskan untuk tetap bersamamu, Oh Sehun."
Dipeluknya Luhan, merasa air matanya keluar segera mungkin Sehun mengelapnya karena tidak ingin terlihat lemah.
"Daddy, aku merindukan mommy. Kapan mommy ditemukan?"
"Maafkan daddy karena tidak membawa mommy pulang bersama."
"Untuk apa daddy meminta maaf? Daddy tidak bersalah, aku...aku hanya khawatir belum lagi mommy sedang hamil."
Seulgi hanya bisa tersenyum kecut mendengar penuturan anaknya, Yerim akan sangat kecewa jika tau apa yang terjadi sebenarnya.
"Daddymu yang lain sedang pergi mencari mommy Joohyun, jangan menangis begini, kau membuat daddy ikut bersedih."
Yerim naik ke kasur dan duduk ditepinya, kemudian memeluk Seulgi yang agak meringis karena lukanya.