16

696 102 18
                                    












"Mommy apa masih lama?"

"Sabar Yerim, daddy Yoong sedang berbicara dengan pilotnya."

"Ya Tuhan semoga daddyku baik-baik saja, tolong jaga daddyku ya Tuhan."

Mereka semua mendapat kabar dari Sehun jika Seulgi menghilang, saat dia tiba di titik lokasi yang Seulgi berikan Sehun sama sekali tidak menemukannya dan hanya melihat sebuah bangunan yang hangus dan masih terasa panas itu artinya bangunan itu baru saja terbakar.

"Cuaca sedang tidak memungkinkan kita untuk pergi saat ini."

Mendengar ucapan Yoong, Yerim berteriak frustasi dan terduduk lemas di lantai bandara.

"Kenapa harus sekarang?!! Disana Daddy menghilang tanpa jejak dan kita disini malah terjebak karena cuaca yang buruk!?"

Soojung pun memeluk Yerim yang tengah menangis, mereka tidak luput dari perhatian orang-orang yang berlalu lalang.

"Yerim, kita bisa menunggu sampai cuacanya membaik."

"Sampai kapan!?" Tanpa sadar Yerim membentak Seungwan, bahkan dia juga melepaskan dirinya dari pelukan Soojung.

"Sampai kapan kita akan berdiam diri? Sampai kapan kita membiarkan daddy membahayakan dirinya sendiri? Kau hanya bisa menyuruhku diam dan terus diam, begitu? Bagaimana jika daddyku telah tiada, apa kau mau bertanggungjawab?"

Jaehyun melayangkan tinjunya ke wajah Yerim hingga tersungkur yang membuat para orangtua mematung, Seohyun pun membantu Yerim berdiri sedangkan Soojung dan Amber menahan Jaehyun yang memberontak ingin kembali menghajar Yerim.

"Aku tau kau khawatir pada daddy Seulgi, tapi kau juga harus tetap menjaga ucapanmu pada orangtua yang telah bersedia merawatmu dan memberimu kasih sayang!!!"

"Jika kau ingin memaki seseorang, maki saja aku jangan menyakiti hati orang yang telah menyayangimu dengan tulus!!! Aku bisa menerima semua makian yang kau ucapkan untukku tapi jangan sesekali melontarkannya pada anggota keluarga lainnya, Kang Yerim!!!"

Amber dan Soojung membawa Jaehyun menjauh dari sana untuk menenangkan Jaehyun yang marah untuk pertama kalinya bahkan dengan beraninya dia memukul Yerim yang selama ini dia anggap saudara.

Sadar bentakan dan kata-katanya tadi keterlaluan, Yerim pun menghampiri Seungwan dengan kepala menunduk.

"Daddy, maafkan aku. Daddy tampar saja aku, aku benar-benar telah keterlaluan pada daddy."

"Will not boy," Seungwan mengangkat kepala Yerim dan tersenyum tipis pada keponakannya. "Daddy juga seharusnya minta maaf karena tidak bisa berbuat apa-apa, sementara disisi lain ada seorang anak yang sangat mengkhawatirkan ayahnya."

Dengan menggunakan ibu jarinya, Seungwan mengelap darah di sudut bibir Yerim.

Keduanya pun berpelukan.














"Kau akan pergi kemana Joohyun?"

"Tentu saja menyusul Yerim, apa lagi?"

"Lalu aku?"

"Urusan kita telah usai, jadi mulai sekarang kau urus urusanmu dan aku mengurus urusanku."

"Kau akan tinggal dengan Yerim? Kau sangat mata duitan nona, kau berniat menguasai semua harta Seulgi, iya?"

"Masa bodo dengan semua itu, jika kau mau kau boleh mengambil semuanya karena yang aku inginkan hanyalah hidup tenang dengan Yerim."

Minjae menatap heran pada Joohyun yang masih sibuk mengemasi barang-barangnya.

Sweet Lies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang