"Good morning, Seulbear."
"Morning too."
"Duduk." Pinta Joohyun.
Melihat Seulgi kebingungan, Joohyun memaksanya duduk di kursi. Mereka berada di balkon, Seulgi hanya diam memperhatikan yang Joohyun lakukan.
Seulgi menahan pergelangan tangan Joohyun yang sedang membungkuk badannya.
"Kau ingin mencukurku?"
"Iya, karena aku kurang nyaman melihatnya. Kau terlihat tua karena kumis tipis dan janggut halus itu, jadi biarkan aku mencukurnya."
"Tua? Ayolah, bukannya aku malah terlihat sexy? Benar?"
Joohyun hanya memutar bola matanya malas, dia mulai mengoleskan krim cukur dan dengan penuh kehati-hatian Joohyun menggunakan pisau cukur.
"Done."
"Bagaimana sekarang, apa aku terlihat seperti berondong?"
"Ck entah dimana kau terbentur sampai-sampai pede sekali seperti ini? Sana pergilah sarapan, aku ingin membereskan ini."
Joohyun dibuat kaget karena Seulgi tiba-tiba menariknya hingga sekarang dia terduduk di pangkuan suaminya itu.
"Kau ini, bagaimana kalau tadi perutku terbentur sesuatu?! Kau ini sangat menyebalkan, Kang Seulgi."
"Akhirnya,"
Kening Joohyun berkerut dan menatap heran pada Seulgi.
"Akhirnya aku bisa kembali melihat gadis kecil yang dulu lagi."
"Omong kosong, lepaskan!"
Seulgi menggeleng dan semakin mengeratkan lilitan lengannya di sekitar pinggang Joohyun.
"Apa salahnya? Aku hanya ingin melihat wajah Baechu-ku yang pernah dengan beraninya mengungkapkan perasaannya padaku."
"Diam Kang!"
"Why? You are shy? Ya... Jika dipikir-pikir dulu kau malah tidak tau malu dan sangat manja padaku."
"Stop it, Kang Seulgi!"
"Baiklah-baiklah aku akan berhenti, Baechu."
"Seulgi~~ please stop it."
Tawa Seulgi menggelegar mendengar dan melihat Joohyun memohon padanya, setelah puas tertawa didekapnya Joohyun yang menyembunyikan wajahnya ke ceruk lehernya.
"Joohyun, sepertinya kita harus segera menyusun rencana untuk menyerang balik pada Minjae."
"Aku takut kau pergi meninggalkanku sama seperti ayah, bunda dan Irene. Apa kita tidak bisa bersembunyi saja dari Minjae?" Lirih Joohyun sambil melingkarkan kedua tangannya ke leher Seulgi.
"Tidak Joohyun, justru Minjae akan semakin berulah. Aku yakin tidak hanya aku yang ingin dia lenyapkan, tapi semua orang-orang yang bersangkutan denganku pasti akan dia lenyapkan, tidak menutup kemungkinan jika dia juga akan membunuhmu."
"Dia bahkan mengatakan cinta padaku."
"Memang, tapi itu hanyalah sebatas napsu."
"Bag- ahh iya kalian kan sama-sama pria jadi pasti kau tau."
"Seperti yang kau katakan. Maka dari itu kita tidak punya banyak waktu untuk bersantai-santai lagi seperti ini, jadi nyonya Kang apa anda bersedia bekerjasama dengan saya?"
Keduanya tersenyum kemudian Joohyun mengangguk.
Mereka tertawa geli, saat mendengar bunyi perut Seulgi yang kelaparan.