Six years later
"Seulhyun, where are you baby girl?"
"Apa yang kau lakukan?"
Seulgi menengadahkan kepalanya.
"Apa yang kau cari di bawah meja makan?"
"Seulhyun... Dia... Emm- akkkk Joohyun."
"Kau kehilangan dia lagi? Aku hanya memintamu untuk menyuapinya karena Seulhyun belum makan siang." Omel Joohyun dan melepaskan cubitan di lengan Seulgi.
"Seulhyun bersembunyi karena dia tidak ingin makan sayur, Joohyun dia itu sama sepertiku yaitu tidak suka dengan sayur."
"Alasan, cepat cari dia dan segera beri dia makan selagi aku membersihkan ruang tv."
Seulgi meniup kecil bekas cubitan Joohyun, dia kembali mencari anak gadisnya itu yang entah sembunyi dimana.
"Kakak."
Yerim mengalihkan perhatiannya dari game onlinenya, langsung saja dia membawa adiknya ke pangkuannya karena sedang harus kembali bermain.
Setelah selesai, Yerim pun mengganti gamenya menjadi game masak-masakan.
"Kau kabur lagi kan, Hyun?"
Diusianya yang telah menginjak 23 tahun, Yerim memutuskan untuk kembali ke Seoul setelah menyelesaikan pendidikannya di universitas di New York.
"Aku tidak mau makan sayur, mereka pahit seperti obat."
"I- Daddy memanggilmu little girl."
"No! Hyun gak mau makan, kakak diamlah nanti daddy menemukanku."
Yerim mendudukkan Seulhyun di kursi gamingnya saat mendengar deringan ponselnya yang ada di kasurnya.
"Halo Rongie."
"..."
"Sedang bermain game dengan Seulhyun, ada apa?"
"..."
"B-"
"Kakak, aku ingin bicara dengan kak Saeron."
Seulhyun menarik-narik ujung kaos Yerim, Yerim pun memberikan ponselnya pada adiknya itu.
Dia berjalan ke lemari pakaiannya.
"Kakak, Hyun ikut~~"
Tiba-tiba pintu kamar terbuka nampaklah Seulgi yang langsung menggendong Seulhyun.
"Kau harus segera makan tuan putri."
"Tidak... Hiks hiks aku mau ikut dengan kakak."
Tangis Seulhyun menggelegar dan memberontak di gendongan Seulgi. Seulhyun juga masih menggenggam kerah leher jaket kakaknya.