"Aku tidak percaya pada polisi!!!"
"Soojung tenanglah, mereka pasti akan segera ditemukan."
"Hiks hiks Seungwan kumohon dan tolong segera cari mereka, para polisi hanya bilang berusaha untuk mencarinya tapi sampai sekarang mereka belum menemukan Seulgi dan Joohyun. Dari semalam mereka menghilang tapi kenapa polisi-polisi itu belum juga menemukan saudara dan iparku!!!"
Seungwan semakin mendekap adiknya yang dimana dirinya pun khawatir dan berusaha tetap kuat dihadapan saudara-saudaranya, Seungwan tidak ingin air matanya keluar begitu saja, dia yakin Seulgi dan Joohyun akan baik-baik saja.
"Dimana?"
Sontak Yoong menyita perhatian yang lain saat menjawab sebuah panggilan telfon.
"Apa!? Kalian tidak menemukan mereka dan hanya ada mobilnya saja, cari mereka disekitar sana. Aku akan segera datang kesana,"
Yoong menatap heran adiknya yang tiba-tiba memegangi lengannya.
"Soojung, apa yang kau lakukan?"
"Kakak tolong izinkan aku ikut."
Yoong melepaskan cekalan Soojung, lalu menatap sendu pada adik bungsunya.
"Tetaplah dirumah, kakak janji akan segera membawa mereka pulang. Kau sedang hamil, kakak tidak ingin kau kenapa-napa. Pikirkan bayimu, kakak hanya ingin pergi mencari mereka. Seohyun, tolong jaga Soojung dan juga anak-anak, kau juga harus tetap menjaga dirimu. Aku, Seungwan, Amber dan Sehun akan pergi mencari mereka."
Rahang Yoong mengeras dan akan menghancurkan siapa saja yang telah menganggu keluarganya.
"Yerim, kau akan kemana?"
"Aku ingin pergi mencari daddy dan mommy."
Jaehyun menahan pergerakan Yerim yang akan keluar dari kamar.
"Kau gila? Kau pergi itu sama saja akan menambah masalah, Kang Yerim."
"Lalu aku harus diam saja disaat kedua orangtuaku hilang entah kemana?!! Jangan menahanku, Jaehyun Liu."
Yerim menyentak kasar genggaman Jaehyun dan kembali meraih gagang pintu, lagi-lagi Jaehyun menahannya.
"Jangan gegabah begini Yerim."
"Lepaskan aku!!!"
"Tidak! Aku berusaha menahan kakakku agar tidak melukai dirinya sendiri."
"Lepaskan aku, Jaehyun!!!"
"Tidak akan, kak."
Tanpa sadar Yerim melayangkan tinjunya ke wajah Jaehyun hingga tersungkur.
"Apa yang kau lakukan, Yerim?!"
"Diamlah Jisung! Tidak usah ikut campur seperti Jaehyun!"
Jisung membantu Jaehyun berdiri dimana sudut bibirnya terluka.
"Kau jahat kak, dimana Yerim yang selama ini melindungi kami, huh!? Kau pernah berjanji akan melindungi kami dan tidak akan membiarkan kami terluka!!! Kau bukan kakak yang aku kenal." Amuk Jisung.
Melihat Jisung berkaca-kaca, Yerim baru sadar atas apa yang baru saja yang dia lakukan pada Jaehyun.
"J-Jaehyun m-maaf...maafkan aku."
"Tidak apa-apa kak."
Ketiganya berpelukan, Yerim benar-benar kacau saat ini dia melukai saudaranya karena emosinya.