"Ajak Seulgi datang kesini."
"Untuk apa?"
"Bukannya seharusnya kau senang karena aku menyuruhmu untuk mengundang suamimu itu?"
"Aku tau dan tidak tuli. Yang aku tanyakan untuk apa?"
"Untuk menjadikan hari ini hari terakhirnya di dunia ini. Kau pasti paham maksudku, Bae Joohyun oh maaf maksudku Kang Joohyun."
Sorot mata Joohyun menatapnya dengan penuh kebencian.
"Sudahlah tidak perlu menatapku seperti itu, aku hanya ingin membantumu menghabisi suamimu yang telah berani selingkuh dibelakangmu."
Joohyun pun mengambil foto yang Minjae lempar keatas meja, awalnya Joohyun hampir kecewa namun setelah melihatnya, ingin sekali Joohyun tertawa namun dia akan mengikuti alur permainan Minjae.
"Maka dari itu menikahlah denganku, aku tidak akan selingkuh seperti suamimu itu."
"Baiklah kalau begitu aku akan mengajaknya kemari."
"Bagus. Jika saja kau menurut seperti ini, aku tidak akan menyakitimu."
Minjae pergi begitu saja meninggalkannya di ruang tamu.
"Dan kau harus membayar sangat mahal semuanya, karena berniat membuat bayiku celaka."
Diusia kehamilan yang telah empat bulan Joohyun harus ekstra hati-hati menyembunyikan perutnya yang mulai membuncit dengan pakaian yang serba tebal, untung saja musim dingin telah tiba jadi Minjae tidak akan curiga jika dia mengenakan pakaian tebal.
"Bagaimana dengan kepalamu, apa jahitannya sudah mengering?"
"Entahlah tapi aku masih sering merasa pusing."
"Kau benar-benar nekat. Aku kira aku terlambat datang dan belum siap jika kau kalah dalam pertarungan itu, untung saja kau pandai berkelahi."
"Aku ini pemimpin Red Devil, jadi untuk apa kau meragukan kemampuanku dalam menaklukkan musuh?"