13

665 103 1
                                    










"Apa sudah ada kabar dari Seulgi?"

"Belum Soojung. Seulgi sama sekali tidak bisa dihubungi," Seungwan berdiri dan langsung mencekal lengan Soojung. "Kau mau kemana huh? Ingin pergi menemui Seulgi?"

"Sampai kapan kita harus berdiam diri? Seulgi membutuhkan bantuan kita Seungwan."

"Aku tau itu, tapi pikirkan juga keadaanmu. Kau sedang hamil, Soojung Liu."

Seungwan menasehatinya dengan begitu lembut karena dia tau kalau Soojung sedang dalam fase sangat sensitif.

"Tapi Seulgi-"

"I know, kau percaya pada Seulgi kan?" Soojung mengangguk ragu. "Kau percaya padanya atau pada Minjae?"

"A-aku percaya pada Seulgi."

Seungwan tersenyum lembut kemudian memeluk tubuh adiknya.

"Seulgi pasti akan menjaga dirinya dengan baik, karena dia tau kalau adiknya pasti akan mengamuk jika dia terluka."

Yoong yang berada dilantai atas melihat hal itu membuat kedua matanya berkaca-kaca.

"Lihatlah Seulgi, Soojung sangat mengkhawatirkanmu maka dari itu segeralah datang. Aku juga khawatir padamu bocah nakal, sial akan kupastikan aku menghajarmu karena telah berani membuatku ingin menangis."












"Sejak kapan kau membuat tatto ini?"

"Sejak aku tergila-gila padamu."

"Jawab yang serius."

"I'm so serious."

Joohyun memutar bola matanya malas, semakin merapatkan dirinya pada Seulgi. Keduanya masih berada dibawah selimut tebal setelah pergulaman panas, Joohyun baru sadar jika Seulgi memiliki sebuah tatto.

Pandangan Joohyun masih tertuju pada tatto Seulgi yang berada di dada kirinya, dia juga meraba tatto tersebut.

"J itu merupakan huruf awalan namamu, untuk Y tentu saja awalan nama Yerim. Yang dipunggung, aku membuat mawar hitam karena saat itu aku merasa sakit hati yang mendalam saat tau ternyata kau bekerjasama dengan Minjae, tapi disaat aku tau alasannya aku merasa seperti orang yang paling bodoh dan hampir kehilangan untuk kedua kalinya. Jika kau meminta untuk menghapusnya, akan aku lakukan untukmu."

Justru Joohyun menggeleng sembari mengelus pipi Seulgi.

"Tidak masalah, biarkan mawar itu tetap ada. Aku menganggapnya sebagai seni bukan sebagai tanda penyesalan atau apapun itu," Joohyun mengecup pipi kanan Seulgi tidak lupa dengan senyuman yang membuat Seulgi ikut tersenyum.

"Baby juga sepertinya menyukai tatto daddynya."

"Benarkah?"

"Yeah... Seulgi?"

"Hm?"

"Minjae mulai menjalankan misinya, dia akan membuatmu sulit dalam memilih. Minjae memerintahkan pasukannya untuk mencari keberadaan Yerim dan yang lainnya, dia benar-benar harus segera kau atasi."

"Hey tenanglah Joohyun, selama kita, kau dan aku bersama-sama. Minjae tidak akan bisa melukai mereka karena kita akan menjadi pelindung, tapi pikirkan juga keadaanmu kau juga sedang mengandung jadi tetaplah menjaga bayi kita. Oke?"

Tiba-tiba suara ponsel terdengar nyaring di ruangan itu.

"Apa Minjae yang menelfon?" Joohyun mengangguk, spontan Seulgi merebutnya yang membuat Joohyun terbelalak.

"Kau gila?! Bagaimana jika dia tau kalau aku sedang bersamamu?"

"Aku hanya ingin mengetesmu saja honey."

Sweet Lies [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang