THE SONG

95 16 0
                                    

Cast :

Oh Sehun

Others

***

Listen song :

Wellerman - Sea Santy

Nathan Evans

Heathens

Twenty One Pilots

***







Kasus 1

Perempuan berusia 30 tahun. Ciri-ciri rambut bergelombang warna cokelat tua, wajah bulat, banyak tahi lalat di wajah, hidung mancung, dan mata sipit

Meninggal karena ditusuk dengan payung milik korban. Terdapat tanda pemerkosaan sebelum dibunuh. Ditemukan di gorong-gorong tepi sawah, tubuh hampir membusuk. Pelaku belum ditemukan

Korban 2

Wanita berusia 22 tahun. Ciri-ciri wajah kotak dengan luka bakar di pipi bagian kanan. Rambut lurus alami, warna rambut hitam pekat. Kulit putih namun ada sedikit luka bakar juga di bagian leher

Meninggal karena tusukan di leher, tusukan dalam hingga menembus leher belakang. Tangan dan kaki diikat menggunakan stocking milik korban. Dompet, HP, dan perhiasan korban hilang, pertanda setelah korban tewas pelaku mengambil beberapa brang milik korban. Pelaku masih dalam pencarian

kasus 3

Wanita berusia 45 tahun. Tidak diketahui motif pelaku. Tidak ada barang, tidak diketahui bagaimana kejadian berlangsung.

Ditemukan di tong sampah, hanya kepala dan tangan kiri. Sisa tubuh tidak diketahui, nama tidak diketahui. Tidak termasuk dalam catatan orang hilang. Tidak ada rambut atau DNA pelaku. 









***

Sehun berjalan menembus hujan menuju cafe yang masih buka di tengah malam. Denting lonceng menandakan pelanggan masuk. Ya, pelanggan itu Sehun. sehun duduk di tengah cafe, tidak peduli tatapan suka tak suka dari pelanggan lain

Dia mengedarkan matanya, melihat seluk beluk cafe ini. Sehun melihat bartender kecil dengan mata bulat sedang melap gelas. Bartender itu sangat imut dengan bibir berbentuk hati dan kulitnya yang mulus.

Mata itu berputar ke arah jam 1, terlihat seorang pria dengan tampilan casual sedang duduk sambil membaca buku, entah judulnya apa karena judul buku itu tertutup tangannya. Sesekali orang itu mengangkat kacamatanya yang turun. Di mejanya terdapat sebuah wine mahal dan beberapa barang mahal lainnya

Melihat ke arah jam 3, Sehun kembali menemukan pria dengan mata hazel sedang meminum beberapa alkohol tanpa peduli sekitar. Kakinya menyilang, tangan kanan ditaruh di meja, sedangkan tangan kirinya memainkan gelas berisi alkohol tersebut. Sehun sempat jatuh hati dengan bibirnya yang unik, seperti berbentuk kucing. Di seberang orang itu ada pria lain dengan mata kucing sedang memainkan pisau makan

"Tempat ini aneh," gumam Sehun. tidak peduli dengan situasi, Sehun mengambil barang curiannya dan menatanya di meja

Dompet, HP, tas, uang, dan beberapa perhiasan mahal berhasil dia ambil. Pria bermata bulat sesekali melihat Sehun yang menata barang, lalu tersenyum miring. Sehun menata barang itu dengan prespektif. Dia menata dompet dari warna gelap ke terang, menata uang dari nominal terbesar hingga terkecil, begitupun dengan barang lainnya

"Wow, bung. Kau ingin berjualan disini?" tanya pria bermata bulat itu. Sehun menggeleng dan terus menata barang miliknya

"Barang yang bagus," kata pria itu lagi. "Ini, spesial untukmu"

Pria bermata bulat itu memberikan minuman beralkohol ke Sehun. Sehun tentu menerima dengan senang hati, karena dia memang menyukai minuman itu sejak belia. Sehun meminum beberapa teguk sebelum HP miliknya berbunyi

All my friends are heathens take it slow

Semua mata langsung tertuju pada Sehun. Semua kegiatan terhenti bak Sehun adalah pengendali waktu. Lagu itu terus berputar. Sehun dengan panik mematikan lagu itu. Tubuhnya gemetar, dia menutup mata dan berpikir bagaimana caranya menjelaskan ke semua orang disana

"You'll never know the psychopath sitting next to you." Tiba-tiba orang yang membaca buku berdiri dan menghampiri Sehun sambil menyanyikan lagu itu

"Please don't forget." Lanjut orang bermata hazel itu dan berdiri. Dia memecahkan gelas dan mengambil serpihan gelas itu. berjalan mendekati Sehun dengan seringainya

"Ternyata, kau tahu lagu itu," kata mereka

"Kau adalah bagian dari kami," tawa orang bermata bulat itu

Sehun membuka mata dan melihat mereka semua, lalu tersenyum sambil memperlihatkan tatto yang ada di pundaknya. 

"Aku mentatto diriku sejak kecil, aku menyukai hal itu." Kata Sehun bangga. Semua tertawa senang

"Dia Kyungsoo, aku Suho. Dia Chen dan Xiumin. Namamu?"

"Sehun"

"Mari duduk, kita susun rencana selanjutnya. Siapa yang menjadi korban? Ah, aku lupa"













"Benar, presiden"

***

yey! Karena Kyungsoo bikin aku oleng jadi update bareng Kyungsoo! >,<

sebenarnya aku mau pakai lirik Wellerman tapi nanti nggak cocok sama tema fanfic ini

maafkan aku Jongdae, aku oleng bentar kok T_T

vote dan comment jangan lupa ya!

WATCHIN (EXO Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang