GIRL X FRIEND #2

41 9 12
                                    

Bertahun-tahun aku dan Jongdae bersama. Berawal dari teman, menjadi partner, hingga diam-diam menjalin kasih bersama. Kami sling share, saling bercerita, serta saling memberi kekuatan satu sama lain.

Hidupku dan Jongdae sangatlah sempurna. Tidak ada yang mengganggu kami, tidak ada yang menghalangi kami bermimpi bersama.

Hingga suatu hari, Jongdae membawa kedua orang tuanya ke rumahku dengan berbagai macam oleh-oleh dari Kotanya, Siheung. Senyum indah Jongdae merekah sembari angin sore menerpa rambut blondenya.

Kata-kata itu keluar dari mulut kedua orang tua Jongdae. Mereka menginginkan anaknya, Kim Jongdae, menjadi salah satu dari keluargaku. Jongdae-pun setuju dengan keputusan orang tua Kim itu. Ayahku menolak dengan halus karena melihat derajat kami yang berbeda jauh dengan Jongdae, serta resiko menikahi seorang idol terkenal seperti EXO. Namun, Ayah Jongdae terus memberi petuah untuk melindungiku dari fans.

"Jongdae sudah mempersiapkan ini semua."

"Tapi putriku-"

"Ayah, tak apa. Jongdae pernah bilang padaku tentang hal ini, dan aku menyetujuinya."

Ayah menghela napas panjang, lalu berkata, "baiklah. Tapi, berikan aku cucu perempuan, agar anakku tidak sendirian lagi."

***

"Di hadapan Tuhan Allah dan jemaat disini, saya Kim Jongdae mengakui bahwa Lee Sarah adalah istri saya karunia Tuhan..."

"Di hadapan Tuhan Allah dan jemaat disini, saya Lee Sarah mengakui bahwa Kim Jongdae adalah suami saya karunia Tuhan..."

"Dengan ini, saya menikahkan Kim Jongdae dan Lee Sarah..."

"Ayo, semuanya. Lihat kesini."

"Oke. Satu, dua..."

JEPRET!
















Hari pernikahan itu tiba. Aku dan Jongdae resmi menjadi suami-istri. Tawa canda serta kebahagiaan terus menguar dari bibir Jongdae. Senyuman itu tidak luntur hingga acara berakhir.

Semakin lama, senyum itu semakin lebar ketika aku memberikan sebuah kertas dengan dua garis merah didalamnya. Jongdae menggendongku, terus memelukku hingga aku kesulitan bernapas. Dia, orang yang tidak pernah menangis, kini menangis bahagia dengan kehadiran malaikat kecil dalam keluarga ini.

"Aku akan menjadi Ayah, sesuai janjiku padamu dan Tuhan."

"Aku akan menjadi seorang Ibu, sesuai janjiku padamu dan Tuhan."

***

Menjadi seorang istri idol serta calon Ibu bukanlah hal yang mudah. Secara tiba-tiba, Jongdae mengeluarkan sebuah surat pernyataan bahwa dia akan menikah serta memiliki bayi. Mataku membelalak lebar siapa orang yang dia maksud, yang ternyata adalah diriku sendiri. Jongdae terus tersenyum di depanku, mengatakan bahwa semua akan baik-baik saja.

"Sekarang, kita harus mencari Rumah Sakit untuk melahirkan malaikat kecil kita ini. Sudah berapa bulan?"

"Tujuh. Sudah tujuh bulan."

"Tak terasa," Jongdae mengelus lembut perut buncit ku, "apakah dia boy? Atau girl?"

Aku tertawa ketika bayi di dalam perutku terus menendang tangan sang Ayah. Jongdae juga tertawa lebar sambil berucap bahwa kita harus siap mental karena anaknya akan mirip dengannya.

"Tidak! Aku tidak mau anakku punya kelebihan percaya diri sepertimu. Dia harus elegan dan berwibawa seperti Ayahku."

"Haduh, anak zaman sekarang dididik dengan kepercayaan diri agar mereka bisa memilih jodoh di masa depan."

WATCHIN (EXO Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang