COOKIE

32 3 8
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.













***

Sejak kecil, Jongdae sangat menyukai biskuit. Roti kecil beremah itu selalu ada di saku ataupun tas sekolah Jongdae. Ibunya -yang kebetulan seorang pembuat roti- gemar sekali memasukkan 2 sampai 5 keping biskuit ke dalam tas Jongdae.

Setiap hari, Jongdae tak pernah lupa memakan biskuit favoritnya. Rasa kesukaan Jongdae adalah cokelat. Bentuk biskuit favoritnya adalah lingkaran sempurna dengan rumus π sama dengan 22/7, karena dia terlalu malas menghitung dengan rumus π sama dengan 3,14. Tak hanya itu, biskuit Jongdae harus memiliki wajah tersenyum warna kuning. Dia akan bersorak ruang ketika melihat biskuit dengan ketentuan yang Jongdae buat. Sang Ibu juga tidak marah ataupun kesal dengan ketentuan Jongdae. Beliau dengan senang hati membuatkan biskuit tersebut, tentu dengan memberikan benih cinta di dalamnya.

Suatu hari, ketika umur Jongdae menginjak 15 tahun, Sang Ibu meninggal dunia akibat oven yang meledak ketika memanggang biskuit Jongdae. Kecelakaan ini membuat hati Jongdae sakit dan terpukul. Untuk beberapa hari, dia tidak ingin melihat ataupun merasakan makanan kesukaannya, walaupun sang Ayah terus memaksa Jongdae makan biskuit.

"Makanlah, Nak. Ini biskuit terakhir dari Ibu," pinta Ayah memelas. Namun, Jongdae tetap pada pendiriannya, tidak mau makan.

"Jongdae sayang, Ibu membuat biskuit ini khusus untukmu. Khusus di hari ulang tahunmu."

"Aku bilang tidak, YA TIDAK!" Jongdae menangkis biskuit gosong itu dari tangan Sang Ayah. Emosinya sudah tidak bisa dipendam lagi.

"Kalau Ibu sayang aku, harusnya dia tidak mati!"

***

Jongdae remaja kini telah tumbuh menjadi Jongdae dewasa. Dia sudah melewati masa SMA dan kini tengah bertarung dengan paper ataupun tugas menumpuk di jenjang perkuliahan. Dia sudah lupa dengan kejadian Ibunya, kini Jongdae sudah kembali berteman dengan biskuit. Namun, biskuit rasa cokelat favoritnya sudah tidak dia makan lagi. Jongdae lebih suka biskuit rasa strawberry. Rasa itu dia ketahui dari Baekhyun, teman kuliahnya yang maniak buah strawberry.

Setiap pagi, Jongdae selalu menitip biskuit strawberry ke Baekhyun, kemudian dia akan makan roti remah itu ketika jam istirahat ataupun mencuri waktu di tengah perkuliahan. Lambat laun, biskuit favorit Jongdae mulai bervariasi. Terkadang, dia menyukai biskuit rasa cherry, red velvet, ataupun biskuit anti mainstream, yaitu rasa buah naga. Kebetulan sekali salah satu teman kuliahnya sangat suka memasak, sehingga dia selalu memesan biskuit darinya.

"Kyungsoo, aku mau biskuit cherry seperti Chanyeol kemarin," ujar Jongdae ke Kyungsoo.

"Tidak mau. Biskuit itu khusus untuk Chanyeol karena aku menyukainya. Kamu bisa minta ke Baekhyun, bukankah dia kekasihmu?"

"Cih... Baekhyun mana paham. Setelah mendapatkanku, dia seakan lupa padaku."

Kyungsoo menggelengkan kepala sembari terkekeh, memang kisah cinta itu rumit.

WATCHIN (EXO Story)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang