Seorang anak perempuan bermain di pinggir hutan sendirian. Banyak orang berkata padanya,
"Jangan dekati hutan itu, nanti kamu tidak bisa pulang."
Anak itu tidak peduli dan terus bermain, mencari beberapa daun berbentuk lucu untuk dikoleksi. Dia terus berjalan, namun tanpa sadar masuk ke dalam hutan. Sinar matahari mulai memudar, berhalang dedaunan tinggi dari pohon. Suara burung-burung liar menyeruak dari segala arah. Namun anak itu tidak peduli, dia terus masuk.
***
"Apa kamu tahu, penghuni di tengah hutan?" tanya seorang bermata kucing ke teman sebelahnya
"Tahu," jawab orang itu. "Kudengar dia suka menculik orang untuk dijadikan tumbal"
"Aku takut, Suho." Jawab orang itu sambil memegang kedua lengannya
"Alah, tenanglah. Jika kita tidak nekad masuk ke hutan, kau akan baik-baik saja," tenang Suho
Setelah lama bercakap, mereka sampai di rumah Minseok, orang yang mengajak uho berbincang. Minseok melambaikan tangan ke Suho dan masuk ke dalam. Berjalan perlahan agar tidak ketahuan orang dalam karena pulang terlambat
"Telat lagi, Min?" terlambat. Dia ketahuan ibunya
"Maaf, ma. Tadi minseok mengerjakan tugas di sekolah dengan Suho. Mama tahu sendiri, kan. Aku bodoh di bidang bahasa," sang ibu menghela napas dan menatap manik anaknya
"Oke, setelah itu mandi dan tidurlah. Besok kamu harus membantu ayah mencari kayu."
***
Esoknya, Minseok sudah siap dengan barang-barangnya. Dia berjalan menuju pinggir hutan untuk mencari kayu dan beberapa rumput untuk makan dombanya di rumah. Sesekali mengambil beberapa buah dari sakunya untuk mengisi perut hingga wajahnya penuh noda buah.
"Astaga, Minseok. Berhentilah makan buah itu," omel sang ayah. Minseok tertawa lalu menaruh kembali buah berwarna merah pekat ke tanah
1 jam berlalu, Minseok dan sang ayah sudah mendapat kayu dan rumput cukup banyak. Minseok pulang dengan hati senang karena mendapat banyak rumput untuk domba kesayangannya. Dia segera menuju kandang domba untuk memberi makan mereka
"Domba-dombaku, makan yang banyak biar kalian tumbuh besar dan menghasilkan susu yang banyak untukku," kata Minseok senang. Dia terus memberi makan domba-dombanya. Mereka makan dengan lahap
"Aku lupa, ini untuk kalian." Minseok memberikan beberapa buah di sakunya. Domba-domba itu kembali makan dengan lahap.
Malam harinya, Minseok mengemasi barang di kamar. Entah untuk apa, namun Minseok berkeinginan untuk mengemasi barang dan keluar mencari udara segar. Setelah mengemasi barang, dia mengintip dari pintu, melihat kedua orang tuanya sudah tidur atau belum. Dirasanya aman, dia segera keluar menuju rumah Suho
***
Tok tok tok
Minseok terbangun karena ketukan di mejanya. Dia meliaht pelaku utama. Temannya yang memiliki wajah oriental dengan dimple di sebelah kiri sedang tersenyum padanya
"Minseok, kau lihat Suho? Dari pagi dia tidak datang"
"Aku tidak tahu dan tidak mau tahu," jawab Minseok ogah-ogahan.
"Kau adalah temannya, maka aku bertanya padamu."
"Lay," panggil Minseok kesal. Lay menatap wajah imut Minseok tenang
"Dimana Suho?"
"Sakit" jawab minseok kesal. Lay mengangguk dan memberikan kertas ke Minseok
"Ini tugas untuk Suho karena tidak masuk hari ini. Lebih baik segera berikan padanya," jelas Lay. Minseok menaruh kertas itu di meja Suho
Minseok keluar dari kelas menuju halaman sekolah. Dia malas untuk mengikuti pelajaran karena Lay. Setelah dipikir-pikir, benar kata Lay. Dimana Suho? Seharusnya dia mencari Suho karena Suho adalah teman Minseok satu-satunya.
Tiba-tiba, terdengar suara menggema di telinga Minseok. Minseok segera mencari sumber suara tersebut.
"Ah, dombaku. Kenapa kamu bisa disini? Ayo pulang."
***
"Minseok!"
"Iya, mama" balas Minseok cepat. Dia segera turun ke bawah. Minseok melihat kekacauan rumah karena ulah mamanya.
"Ayo makan. Bantu mama membawa piring dan daging ini." Minseok mengangguk dan membawa beberapa piring serta daging utuh ke meja makan.
Tak lama, ayah Minseok turun dan segera bergabung untuk makan malam. Mereka makan dengan tenang tanpa ada percakapan sama sekali
Sudah menjadi tradisi keluarga Minseok untuk menghormati makanan. Mereka terus makan dalam diam dan menghabiskan makanan itu dalam sekali makan
"Minseok, singkirkan tulang itu," perintah sang ayah. Minseok mengangguk dan memberikan tulang itu ke dombanya.
"Hahaha, kau lucu Minseok. Domba itu makan rumput, bukan tulang." canda mamanya
"Bukan untuk domba itu, mama. Untuk dombaku yang lain."
"Hahaha, baiklah. Pergilah dan berikan dombamu makan. Ingat—"
Jangan pergi ke tengah hutan
***
KAMU SEDANG MEMBACA
WATCHIN (EXO Story)
HorrorOneshoot about EXO 90% Chen 10% other member Not real Cast : All member EXO