Suara ketukan antara pulpen dan meja berwarna cokelat sedikit mengganggu lamunan dari seorang pria bermata cokelat dan bertubuh sedikit berisi. Pulpen itu langsung diambil olehnya, lalu menulis beberapa kata dan tanda tangan. Setelah memberikan pulpen serta surat kontrak dengan tanda tangan darinya, orang itu keluar.
"Hah..." satu helaan napas keluar dari bibir mungilnya, "kenapa harus diperpanjang? Padahal aku mau keluar saja."
"Me to."
"Ya Tuhan! Astaga, Chanyeol. Jantungku hampir terlepas dari tulangnya!"
Chanyeol, si tinggi dengan wajah imut tapi tubuh manly itu menatap orang yang lebih pendek darinya sepundak. Dia mencium rambut hitam pekat milik orang itu dan mengusak rambutnya gemas.
"Shampomu apa? Wangi sekali. Seperti bau lavender," katanya bercanda.
"Haish! Jangan alihkan pembicaraan. Dan, tidak usah sok tidak tahu! ini shampomu, hehe."
Tawa lepas terdengar dari kedua orang itu. Sambil tertawa, mereka berjalan ke studio dance untuk berlatih bersama. Sudah tidak peduli lagi bagaimana nasib mereka karena menandatangani surat perpanjang kontrak itu, tidak peduli lagi bagaimana nasib mental mereka yang sudah tidak dipedulikan oleh agensi.
Sekarang, bagaimana caranya mereka bisa mendapat uang serta bergabung bersama mereka lagi.
Suasana pengab serta sesak dari udara studio membuat hidung mereka harus menarik napas untuk beradaptasi dengan udara tersebut. Disana, enam orang sudah menunggu mereka untuk berlatih kembali. Empat dari mereka sudah kembali dari wajib militer, sedangkan dua lagi harus menunda hingga tahun depan. Untuknya dan Chanyeol, mereka sudah menyelesaikan wajib militer sejak lama. Ya, walaupun harus tertunda juga karena masalah kesehatan ataupun masalah pribadi.
"Hallo!" sapa pria berwajah cantik sambil melambaikan tangan, "abis tanda tangan kontrak, ya? Aku sudah lama, sebelum wamil malah."
"Baekhyun yang cantik, tidak usah dibahas lagi, ya," kata Chanyeol sambil menarik tangan Baekhyun, lalu membisikkan sesuatu ke Baekhyun.
Semua anggota langsung terdiam ketika seorang dengan sweater putih dan celana hitam kedodoran itu masuk. Pria dengan poni yang sudah memanjang hingga mengenai matanya yang kecil hanya duduk di pojok ruangan sambil merenung menatap sepatu putihnya. Dia menghela napas beberapa kali dan melihat anggota lain berkumpul menjadi satu. Tidak lama dia sendiri, karena satu mereka memisah dan menemuinya.
"Hei, Dae. Kamu sudah menulis surat pengumuman dirimu selesai wamil?"
"Belum, hyung," jawabnya lirih.
"Kamu harus buat. Baekhyun dan Chanyeol saja sudah, masa kamu belum? Harusnya surat itu seudah keluar beberapa tahun yang lalu. Lihat penggemarmu, mereka masih menyangka kamu wamil."
Orang itu menggeleng, "aku belum mendapatkan kata yang pas. Lagian, siapa yang menungguku? Tidak ada, hahaha."
"Aigoo, sampai kapan kamu begini? Karena surat sebelumnya itu? Aigoo, tidak perlu dipikirkan. Mereka hanya iri melihatmu dengan yang lain. Mereka hanya Fans."
"Mereka juga punya hati, hyung!" bentaknya kencang, membuat semua langsung mendekati mereka berdua, melerai adu mulut itu.
"Hyung tidak tahu bagaimana mereka menderita karenaku! Hyung tidak tahu betapa tersiksanya kalian karenaku!"
"Jongdae, kita tidak merasa--"
"TIDAK USAH SOK BAIK PADAKU! SIALAN!" Jongdae berusaha memukul Minseok, tapi urung karena Baekhyun dan Chanyeol memegang kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
WATCHIN (EXO Story)
HorrorOneshoot about EXO 90% Chen 10% other member Not real Cast : All member EXO