Hampir satu minggu lebih setelah kembalinya mereka ke dalam belenggu kota besar yang disebut "tempat tinggal", setiba nya mereka di Humanity sedikit membuat dada mereka lega karna tidak ada satupun orang yang curiga, dan tidak ada yang tahu kepergian kalian ke luar sana.
Sore hari itu Chenle kembali ke Istana dan memulai kembali pembelajarannya soal kerajaan, Jaemin juga memutuskan untuk pergi ke tempat kerjanya, tempat dimana seisi ruangannya hanya dipenuhi alat alat canggih dan hologram dimana-mana. Ia merasa tersaingi oleh Haechan dan mulai mencari ide untuk penemuan barunya.
Dan Yena hanya bisa tersenyum kecil melihat kesibukan teman-temannya yang kelihatan bersemangat, terasa sesak mengingat momen pendek yang mereka lalui di luar sana. Belum lama mereka pergi tapi rasanya Yena sudah rindu pada tempat itu, dan mungkin rindu pada orang-orang yang ada disana.
Mungkin beberapa orang bingung dengan kesibukan Yena atau pekerjaannya selama di kota Humanity, berbeda dengan Chenle yang sibuk dengan urusan kerajaan, dan Jaemin yang selalu disibukan dengan penemuan barunya, Yena sendiri bekerja di salah satu laboratorium yang tidak terlalu besar.
Disana ia bekerja sebagai peneliti tanaman dan lingkungan, beberapa bulan kebelakang ini ia dan beberapa rekan kerjanya sedang disibukan dengan penelitian tentang fotosintesis tanaman hijau. Tanaman di rooftop apartemen miliknya adalah salah satu uji coba kecil yang ia lakukan. Dengan jas lab dan sarung tangan ia memasuki laboratorium dengan berbagai macam tanaman hijau didalamnya. Seorang perempuan dengan jas yang sama terlihat berjongkok membelakangi.
"Karina?"
"Ohh Yena, gimana liburannya?"
"Seru, heheh...Giselle kemana?"
"Dia lagi ngambil berkas laporan baru, beberapa tanaman yang kita tanam ada yang mati...ternyata gk cukup sinar matahari sama air doang, harus ada nutrisi tambahan!"
Yena mengangguk paham mendengar penjelasan Karina, ia mulai ingat dengan tanaman-tanaman yang ada di desa. Tanaman mereka terlihat begitu segar dan jauh lebih hijau dibandingkan tanaman yang ia rawat, Yena mulai berpikir kira-kira teknologi canggih apa yang mereka berikan ke tanamannya?
"Ehh Yena?!" Mendengar sapaan itu membuatnya menoleh, seorang wanita cantik dengan pakaian yang sama dengannya terlihat memasuki ruangan.
"Hai!"
"Kapan balik??" Giselle terlihat kesulitan dengan setumpuk berkas yang ia bawa, Yena meraih membantunya.
"Kemarin, tapi baru sempet ke lab..sebelumnya gue urusin tanaman yang ada di rooftop, semua tanamannya mati!"
Mendengar ucapannya membuat kedua gadis cantik itu menghela nafas, hal ini bukan sekali-dua kali terjadi, begitu banyak alasan kegagalan yang mereka lakukan. Entah itu pencahayaan, air, dan kualitas udara yang ada di tempat ini menjadi salah satu alasan terbesar gagalnya budidaya yang mereka lakukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebel [NCT DREAM]
FantasyDunia ini sudah berubah. Semenjak ratusan tahun yang lalu, dunia terlahir kembali. Bumi yang semula berisi mahluk hidup dan alam saling berdampingan, kini terbelah menjadi dua. Dengan dibangunnya dinding yang menutupi gedung-gedung pencakar langit...