Rebel [NCT DREAM]

18 - Desert

Disclaimer dulu, di part kali ini bakal lebih banyak text dari pada conversation,

KARNA BAKAL BANYAK KEJADIAN OMAYGAT!!!

.
.
.

P

agi itu, sinar matahari memantul dari gedung-gedung pencakar langit di kota, enam orang muda-mudi itu berkumpul di tempat tinggal Yena, tempat yang beberapa hari ini mereka jadikan sebagai tempat istirahat juga tempat mereka berdiskusi. Berbeda dengan biasanya mereka terlihat mengenakan pakaian modern dengan teknologi terkini, siap untuk perjalanan mereka menuju perbatasan kota. Ketiga laki laki dari luar perbatasan itu, bergerak tidak nyaman merasakan pakaian cukup ketat yang menampilkan otot kekar mereka, strap kantong khusus untuk menyimpan beberapa perlengkapan yang mereka butuhkan cukup membuatnya semakin sesak.

Setelah memastikan semua persiapan telah lengkap, dengan mobil pribadi milik Chenle mereka memulai perjalanan menuju pintu masuk utama yang menuju ke perbatasan kota. Jalanan di sekitar mereka dipenuhi dengan kendaraan mengapung dan drone pengirim barang yang sibuk beroperasi. Sesampainya di perbatasan kota, mereka melihat barikade penghalang yang disampingnya terdapat pos diawasi oleh petugas keamanan. Di sinilah hasil dari strategi sebelumnya akan digunakan, mereka mengajukan permohonan izin keluar yang sudah mereka persiapkan. Masing-masing dari mereka menunjukkan identitas digital dan surat izin yang telah disetujui oleh beberapa orang penting didalamnya, tentu saja salah satunya adalah cap milik raja yang berhasil Chenle dapatkan.

Petugas keamanan memeriksa izin mereka dengan seksama, menggunakan perangkat pemindai canggih untuk memastikan apakah dokumen tersebut asli dan sah untuk mereka pergi keluar perbatasan. Jangan lupakan identitas palsu milik ketiga laki-laki luar itu, tentu saja Jaemin berhasil membuat kartu Identitas itu seperti yang aslinya, ia berhasil memasukkan data penduduk dan juga biografi singkat kedalam sistem pemerintahan, jangan lupakan jika ada campur tangan Chenle didalamnya. Setelah beberapa saat yang menegangkan, petugas mengangguk dan membuka barikade tersebut memberikan mereka akses keluar dari perbatasan kota.

Penelitian palsu yang mereka lakukan berada di tempat camp yang sejak awal mereka kagumi, hamparan rumput sintetis yang tertanam di sepanjang bukit bukit di dekat tembok cukup strategis jika dijadikan alasan. Bukit yang dilapisi baja itu berdekatan dengan perusahaan air milik ayah yena, bualan Haechan tentang kecurigaannya terdapat tambang mineral dan bebatuan berharga yang bisa dijadikan sebagai bahan bakar alternatif, akan sangat cocok jika digunakan dan dimanfaatkan oleh para peneliti seperti mereka.

Jeno yang memiliki perusahaan otomotif sangat tertarik dengan penelitian tentang menciptakan kendaraan dengan bahan bakar mineral atau mungkin air sekalipun, entahlah terdengar mustahil bukan? Tapi tentu saja itu cukup menarik perhatian para peneliti gila seperti orang tua Jaemin, hal itu sontak mendapat lampu hijau ketika mendengar nama anak mereka di sebut sebagai partner kerja laki-laki sukses yang memiliki kedudukan di distrik 4. Selain itu Jisung akan menjadi penyokong alat tambang karna ia berperan sebagai pemilik anakan perusahaan tambang terbesar di kota himanity. Keberadaan Yena dan Haechan tentu menjadi peneliti bagi mineral dan air tersebut apakah layak jika digunakan sebagai bahan bakar alternatif atau tidak, peran Chenle disini semata-mata untuk menjadi investor bagi mereka.

Cukup gila ide ini, mereka melakukan hal ini hanya untuk mendapatkan surat izin keluar perbatasan, entah apa yang akan terjadi jika orang tua mereka tau hal ini hanya bualan semata. Yang orang tua mereka tau, surat izin ini hanya berlaku selama 1 bulan sebagai waktu penelitian awal, mereka memberi alasan 1 bulan ini sebagai waktu mereka untuk mencatat setiap keperluan, budgeting, juga area pasti keberadaan dimanakah mineral itu berada. Dan mereka mendapatkannya, setelah membangun tenda dan beberapa pembatas tinggi mereka jadikan hal itu sebagai pengecoh, hal ini sebagai salah satu strategi jika suatu hari mendapati orangtua mereka berkunjung, setidaknya papan bertuliskan "tidak boleh diganggu karena terdapat penelitian khusus" dapat menipu mereka.