15 - District

28 6 2
                                    

Dengan susah payah mereka terus berenang menuju permukaan, Haechan terus menarik Yena yang mulai kesusahan menahan nafas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan susah payah mereka terus berenang menuju permukaan, Haechan terus menarik Yena yang mulai kesusahan menahan nafas. Dadanya terasa terbakar kepalanya kian memberat, Chenle sudah hampir kehilangan kesadarannya dengan bantuan Jaemin yang terus menariknya. Entah mengapa rasanya permukaan semakin menjauh, secara tiba-tiba sekumpulan ikan menghalangi jalan menuju sana, padahal bayangan kapal sudah terlihat.

Genggaman tangan Chenle terlepas, ia kehilangan kesadarannya membuat Jaemin terkejut dan tanpa sadar membuka mulutnya, seketika tenggorokannya tercekik air yang memenuhi paru-parunya. Yena hanya bisa menatap mereka yang kembali terseret kedalam air, pandangannya mengabur, Haechan semakin bingung melihat hal ini, ia hanya bisa mengedarkan matanya menatap satu-persatu temannya yang mulai menjauh. Yena terdiam, penglihatannya mulai menggelap, ia merasakan matanya semakin enggan terbuka. Dinginnya air membuat kantuk kian menyapa, Jaemin dan Chenle sudah jauh ditarik lautan. Yena juga tidak merasakan tarikan Haechan lagi, apakah ini akhir dari perjalanan mereka? Jadi mereka akan mati karena tenggelam?

Jika memang mereka akan mati, maka satu yang gadis itu pinta. "Tuhan, jika ini memang akhirnya, selamatkanlah teman-temanku!" Teriakan dalam hatinya adalah kalimat terakhir sebelum gelap dan kesunyian laut menyapa, tapi aneh kenapa Yena tidak merasa takut melainkan ketenangan yang tiba-tiba muncul dalam hatinya. Ia merasakan kehangatan memeluk tubuhnya dengan begitu erat.

Yena membuka mata, sebuah cahaya keluar dari dalam tas kecil yang selama ini ia pakai, saat ia membukanya kristal yang sedari tadi ada didalam bercahaya memantul kearahnya dan juga ketiga pemuda yang kini terpisah cukup jauh. Yena bisa melihat Haechan, Jaemin dan Chenle yang mulai tenggelam, mereka tidak sadarkan diri. Entah kekuatan dari mana Yena berhasil menarik Haechan, saat ia menyentuhnya secara ajaib Haechan membuka matanya, ia juga merasakan hal yang sama.

Mereka tidak bernafas, tapi entah kenapa mereka tidak merasakan sesak lagi, kalian hanya merasa tenang. Pantulan cahaya itu menuju kearah Jaemin dan Chenle yang jauh ditelan lautan, dikerubungi ikan-ikan yang berenang, dengan cepat mereka menarik keduanya dan berenang menuju permukaan. Sesampainya dipermukaan, dengan rakus mereka menghirup udara, rasanya seperti baru terlahir ke dunia lagi. Hembusan nafas lega terdengar diatas kapal, Mark menurunkan tangga untuk dinaiki. Setelah berhasil ditarik keatas kapal, dengan tergesa Jisung berlari kearah gadis itu, ia memeluknya dengan erat.

Baju basahnya terasa dingin, tetesan air di rambut lepeknya menyentuh bahunya yang bergetar, begitupun dengan Mark yang berpenampilan sama seperti laki-laki yang merengkuh tubuh kecilnya. Yena terkejut dengan perlakuan tiba-tibanya, tatapan khawatir dari Mark dan yang lain membuat Yena heran. Dan mereka semakin dibuat heran saat merasakan punggung Jisung yang bergetar dalam pelukan kamu.

"Gua kira, gua gak bakal ketemu kalian lagi, gua takut kehilangan lo, Yena!"

Kamu menatap Johnny mematung dengan mata basahnya, dengan cepat Mark menarik Haechan dalam pelukannya, rasa khawatir tidak bisa ia bendung lagi menyeruak keluar tubuhnya.

Rebel [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang