Di tengah gemerlap lampu neon yang melintas-lintas di sepanjang bangunan bertingkat tinggi, pesta di Kerajaan Humanity memancarkan keanggunan dan kemewahan yang mengagumkan. Para tamu tiba dengan menggunakan transportasi mengapung pribadi mereka, mendarat di landasan khusus berjalan dengan elegan melewati karpet merah yang tergelar sepanjang tangga menuju lobi. Ketika mereka masuk, disambut oleh robot pelayan yang tersenyum ramah sambil menawarkan minuman sebagai sambutan selamat datang. Ruangan pesta didominasi oleh panel kaca transparan yang memamerkan pemandangan indah sepenghujung kota yang berkilauan di malam hari.
Makanan dihidangkan oleh para chef terkenal dari seluruh penjuru Humanity, berbagai hiburan menampilkan pertunjukan seni hologram yang memukau, beberapa tamu juga dapat mencoba simulasi perjalanan antariksa virtual menggunakan teknologi terbaru, atau berdansa di lantai dansa yang dilengkapi dengan sistem pencahayaan yang dapat disesuaikan dengan irama musik. Pakaian mewah dan nyentrik juga tas mahal dipamerkan tidak mau kalah, obrolan-obrolan ringan mengenai kekaguman mereka terhadap bangunan istana yang dihias sedemikian rupa, memancarkan mata berbinar terpukau atas segala hal yang mereka nikmati.
Jaemin mengemudikan mobil pribadinya dengan pelan, ditumpangi oleh Yena, Haechan, Jeno dan Jisung. Lengkap dengan gaun cantik milik Yena ia terlihat berdandan memamerkan kecantikannya, siapapun yang melihatnya akan terpana dengan penampilannya. Jeno yang duduk dibelakang kemudi, sedari tadi terlihat tidak nyaman dengan tuxedo pinjaman Jaemin, sesekali ia menggaruk lehernya yang terasa gatal ketika mengenai bulu-bulu halus dari syal bulu hewan langka yang entah Jaemin dapat dari mana. Begitu pula dengan Jisung yang terus-menerus bergerak tidak nyaman merasakan bagian dadanya yang terekspos, ia terlihat tidak terbiasa mencoba menutupinya namun Jaemin selalu melarangnya.
Berbeda dengan kedua temannya, Haechan terlihat duduk dengan tenang, menikmati sepanjang perjalanan menuju istana, jas putihnya terlihat simple namun elegan, tatapan tajamnya terlihat begitu intens menatap perubahan kota yang begitu pesat. Yena hanya menggelengkan kepalanya melihat situasi yang begitu tidak terkontrol ini, percekcokan para lelaki yang terus berlanjut sedari awal mereka membuat strategi itu membuat kepalanya pening. Jeno terus menerus mengeluh karena pakaiannya yang terasa gatal, begitu pula Jisung yang terus menerus merengek meminta pulang, Jaemin sedari tadi mengomeli keduanya karena terus berbicara sepanjang jalan membuatnya merasa muak.
"Lu gk punya baju lain apa?!"
"Udah gua bilang, ini buat memperdalam image lu buat penyamaran ini!"
"YA KAN BISA GK HARUS ADA BULU-BULUNYA KAYAK GINI?!"
"ITU BAJU PALING MAHAL YANG GUA PUNYA LOH YA!"
"Bang, gk bisa di undur aja apa?"
"Kenapa lagi si, Sung?"
"Dingin bang, kita pulang aja yu?"
"ASTAGAAAA, STRESS BANGET GUA!!!"
Yaa begitulah kira-kira percakapan mereka didalam mobil, intrupsi Haechan membuat suasana hening, "gua cuman pesen kalian gk perlu kaget sama situasi yang bakal kalian liat di istana, ingat peran kalian terus berlagak seakan-akan kalian sering menghadiri pesta kayak gini, paham?" Tatapan tajamnya membuat kedua temannya terdiam mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebel [NCT DREAM]
FantasyDunia ini sudah berubah. Semenjak ratusan tahun yang lalu, dunia terlahir kembali. Bumi yang semula berisi mahluk hidup dan alam saling berdampingan, kini terbelah menjadi dua. Dengan dibangunnya dinding yang menutupi gedung-gedung pencakar langit...