.
.
.
Suasana semakin memanas, Chenle yang bingung harus bagaimana mulai uring-uringan melihat kedua sahabatnya saling menatap tajam. Tak lama helaan nafas terdengar dari kedua orang itu."Maaf!"
"Sorry!"Ucap keduanya berbarengan, Yena dan Jaemin tertawa dan berpelukan, Chenle yang melihat itu agak terkejut ia ingat, mereka pernah berjanji. Kapanpun pertemanan mereka mulai merenggang ataupun ada perdebatan kecil diantara mereka, yang dibutuhkan hany ucapan maaf dan pelukan.
"Maaf gue asal ngomong, harusnya gue bisa paham ini mimpi lo!" Ucap Jaemin ditengah pelukan kalian.
"Sorry juga Jaem, gue ikut kebawa suasana!" Yena membalas ucapan Jaemin.
Melihat hal itu membuat Chenle bergabung dalam pelukan kalian,tak lama ia mengeluarkan 2 kertas membuat mereka saling beradu pandang. Ternyata itu tiket kereta, tujuannya menunjukan menuju kearah Utara.
"Besok pagi gue tunggu di stasiun utama, gue pengen ngajak kalian jalan-jalan! tempat kali ini bakal cocok banget buat lu, Yena!"
~🍃~
Tumpukan buku yang sebelumnya memenuhi meja baca, sekarang tinggal ada 3 buku tersisa, 3 buku ini ngebahas tentang Outside atau dunia luar. Yena membaca kalimat demi kalimat, terkadang matanya berbinar melihat gambaran beberapa tempat atau suasana di dunia luar.
"Wahhh ternyata selama ini yang gue liat cuman bangunan tinggi doang ya? Gue iri sama nenek moyang kita, mereka masih bisa ngeliat yang namanya hutan berisi ribuan flora dan fauna!"
Jaemin yang sebelumnya fokus dengan hologram didepannya, mengalihkan tatapannya kearah Yena. Ia menatap Yena dalam, tak lama ia menghela nafas pelan mencoba menahan diri, ia tak mau kejadian tadi siang terulang kembali.
"Gk bosen apa lo baca gituan?" Satu pertanyaan lolos dari mulut Jaemin, Yena yang mendengar itu mengalihkan pandangannya kearah Jaemin, dengan tatapan serius Yena menggeleng sebagai jawaban.
"Jaem, lo tau g-"
"Kagak! Lo belum jelasin." Belum juga Yena menyelesaikan ucapannya, Jaemin memotong.
Ia hanya mendelik kesal kearahnya, dan tak lama satu lemparan bantal berhasil mendarat di kepala Jaemin.
"Bangsat!"
"Makannya dengerin dulu kalo gue ngomong tuh!!" Yena bersedekap dada, Jaemin yang melihat itu tertawa pelan.
Tanpa peduli Jaemin kembali fokus pada layar hologram didepannya, "Lo tau Jaem? Di luar sana banyak tempat-tempat yang isinya pohon pohon yang tinggi! Dan kalo dari buku yang gue baca, di beberapa tempat bahkan ada sesuatu yang lebih tinggi dari gedung-gedung tinggi di kota ini!"
"Iye gue tau!" Yena terkejut dengan ucapan Jaemin.
"LO TAU DARI MANA?!" Jaemin menatapnya malas malas, rasanya gendang telinganya hampir pecah saat mendengar teriakkan Yena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rebel [NCT DREAM]
FantasyDunia ini sudah berubah. Semenjak ratusan tahun yang lalu, dunia terlahir kembali. Bumi yang semula berisi mahluk hidup dan alam saling berdampingan, kini terbelah menjadi dua. Dengan dibangunnya dinding yang menutupi gedung-gedung pencakar langit...