Chapter 3

4.1K 681 171
                                    

Dua minggu berlalu semenjak ia berteman dengan Chifuyu. Orang-orang yang membully (name) kini tak berani dekat-dekat dengan (name) karena takut pada Chifuyu.

Ada yang aneh, yaitu perasaan (name). Jantung (name) sering berdegup kencang bila berada di sisi Chifuyu.

Namun ternyata bukan hanya (name) yang merasakan hal itu, Chifuyu pun merasa demikian. Rasanya seolah kumpulan kupu-kupu terbang menggelitik perutnya.

"(na)— (name), kau mau Peyoung Yakisoba?" tanya Chifuyu yang mencoba mencairkan suasana yang canggung ini.

Bagaimana ia tidak canggung, mereka berduaan di kamar (name) dan tidak tau harus berbuat apa. Padahal biasanya mereka selalu bersama setiap saat, bahkan Chifuyu pernah tidur di kamar (name).

"Bo— Boleh ... A— Aku akan bersiap untuk ke minimarket." jawab (name) yang sama canggungnya dengan Chifuyu.

(name) pun beranjak dari tempatnya, ia berjalan ke arah lemari pakaian lalu mengambil jaket miliknya dan memakainya.

"Ayo ...."

Chifuyu sedikit terpesona akan keindahan seorang (name). Dilihat-lihat, (name) merupakan gadis cantik bila saja ia sering tersenyum.

"Ngomong-ngomong, kafe tempatmu bekerja dimana?"

"Dekat dari sekolah. Aku bekerja setiap sabtu dan minggu dari jam 7 pagi sampai jam 8 malam."

"Kau hebat, (name)."

"Kau lebih hebat."

Tak terasa, perjalanan begitu singkat, mereka sudah sampai di depan minimarket.

"Aku saja yang masuk. Kau tunggu di sini ya, (name)."

"Eh? Kenapa?"

"Pokoknya tunggu saja."

Tak mau membantah, (name) pun berdiri di depan minimarket sementara Chifuyu berlari ke dalamnya.

Sepuluh menit berlalu, tak ada tanda-tanda Chifuyu keluar dari minimarket. Hari mulai mendung pertanda hujan akan turun. Karena khawatir, (name) pun berinisiatif untuk mencari Chifuyu di dalam.

Saat membuka pintunya, ia malah berpapasan dengan Chifuyu. (name) tersenyum lega melihat Chifuyu yang baik-baik saja.

"(na)— (name)!" panggil Chifuyu.

"Y— Ya?!"

"Aku menyukaimu! Jadilah pacarku!" ucap Chifuyu tiba-tiba sambil membungkukkan tubuhnya dan menyodorkan sebungkus cokelat pada (name).

(name) seketika langsung gelagapan tak tau harus menjawab apa, wajahnya memerah sempurna layaknya tomat matang.

"Aku ... Aku mau." jawab (name) malu-malu.

Chifuyu tersenyum lalu segera memeluk (name) dengan erat. "Terima kasih, (name)!"

Beberapa orang yang lewat memerhatikan (name) dan Chifuyu yang tampak romantis sampai tak sadar mereka masih berada di depan minimarket.

.

.

.

Tes. Tes. Tes.

Tetesan air hujan turun ke bumi, aroma tanah basah yang khas menusuk hidung kedua insan yang sedah berlarian di tengah derasnya hujan yang mengguyur kota Tokyo.

"(name)! Ayo cepat!"

"Tunggu aku, Chifuyu!"

Tidak, mereka bukan kehujanan saat pulang ke rumah, mereka memang sengaja hujan-hujanan. Memang kekanakkan, tapi itu romantis bagi (name) dan Chifuyu.

(name) memerhatikan Chifuyu dari belakang, pria dengan tinggi 168cm itu terbilang imut untuk para pria seumurannya.

Tak sadar, (name) berhenti secara tiba-tiba. Ia merenungi banyak hal. Apakah ia pantas menjadi kekasih Chifuyu? Apakah ia pantas menerima cintanya? Apakah ia pantas untuk bahagia? Semua itu terlintas di benak (name).

"Ada apa, (name)?" panggil Chifuyu.

"Chifuyu ... Mengapa kau menyukaiku? Aku tidak terlalu cantik, tidak pintar juga, aku yatim piatu, dan—"

Sebelum (name) berhasil menyelesaikan kalimatnya, Chifuyu sudah berada di hadapan (name). Ia tersenyum sembari berkata, "Karena itu kau, (name). Aku tak ingin yang lain. Aku hanya menginginkanmu."

Wajah (name) kembali merah merona, sudah berapa kali ia dibuat seperti ini oleh seorang Chifuyu Matsuno?

Tanpa aba-aba, Chifuyu menggendong (name) di punggungnya, ia berlari menerobos hujan sembari tertawa kecil.

"Pegangan, (name)!"

(name) sontak memeluk Chifuyu dari belakang, menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher Chifuyu. Diciumnya lah aroma Chifuyu yang begitu khas.

"Chifuyu, aku menyukaimu." gumam (name) namun masih dapat didengar oleh Chifuyu.

============================

Mafuyu
- 8 Juni 2021 -

Chifuyu Matsuno x Reader [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang