Tok tok tok
Pintu rumah (name) diketuk oleh dua orang pria berjas hitam dengan kacamata hitam yang terlihat seperti seorang bodyguard orang-orang kaya di luar sana.
"Sebentar!" sahut (name) yang kemudian membukakan pintu.
(name) melihat dua pria berjas hitam itu bersama dengan seorang kakek-kakek tua yang tersenyum ramah pada (name).
"Etto ... Silahkan masuk." ucap (name) pada kakek tersebut.
Kakek itu pun segera masuk ke dalam rumah (name) dan duduk di ruang tamu sementara (name) menyiapkan teh untuk mereka.
"Jadi ... Ada apa, ya?" tanya (name).
"Cucuku ... Maafkan kakek terlambat menjemputmu."
"Apa?"
Kakek itu mengeluarkan sebuah foto yang berisikan foto sang kakek bersama dengan wanita yang sangat mirip dengan (name), itu adalah ibu (name).
"(name), kau adalah anak dari anakku, berarti kau adalah cucuku."
"Kau ... Kau kakekku?"
"Benar. Aku ingin menjemputmu."
"Menjemput?"
"Ikutlah aku ke Prancis."
Mata (name) terbelalak, "Hah?"
"Aku tidak memiliki keturunan lagi untuk mewarisi perusahaanku, (name), hanya kau lah harapanku."
"Jangan bercanda ...." (name) menundukkan kepalanya, "Jangan bercanda! Setelah kau menelantarkanku begitu saja, kau ingin menjemputku dengan alasan aku harus mewarisi perusahaanmu?! Kalau begitu ... Kalau begitu bukankah aku seperti alat yang dibuang ketika tak dibutuhkan dan dipungut ketika masih berguna?!"
Air mata (name) berlinang, ia segera menyeka air matanya lalu berjalan ke kamar. Sebelum ia memasuki kamarnya, ia berhenti sejenak, "Pulanglah, jangan kembali."
Kakek itu beranjak dari tempatnya, "Aku akan membawamu pergi, (name)." ia pun berjalan keluar dari rumah dan pergi menggunakan mobilnya.
"Sialan." umpat (name) sambil menangis di pojokkan kamarnya.
.
.
.
Dua hari berlalu, (name) tidak mau berangkat ke sekolah bahkan keluar kamar. Kakeknya juga selalu datang dan membujuk (name) untuk ikut bersamanya.
Sementara itu Chifuyu nampak khawatir akan keadaan (name), dua hari tidak berangkat ke sekolah, tidak menjawab telepon, rumahnya pun selalu terlihat tak berpenghuni.
Chifuyu juga tidak mendapat kabar apapun semenjak dua hari. Ia tak tau (name) masih berada di rumah atau tidak. Ia selalu berharap yang terbaik untuk (name).
"Chifuyu? Kau melamun lagi?" tanya Baji.
"Maaf, Baji-San."
"Tentang (name)?"
"Ah ... Iya ...."
"Sampai sekarang belum ada kabar, ya?"
"Bahkan telepon dariku saja tidak diangkat."
"Tenanglah, Chifuyu, aku yakin dia tidak akan kenapa-napa. Mungkin dia ada masalah sehingga butuh waktu menyendiri."
Chifuyu menunduk, menatap ramennya yang masih utuh, "Tetapi setidaknya tolong hubungi aku untuk memberi kabar ...."
"Wanita itu memang sulit diartikan."
"Hahaha ... Benar juga ...."
"Kau harus makan yang banyak, Chifuyu."
"Terima kasih, Baji-San."
================================
- Mafuyu -
1 Juli 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Chifuyu Matsuno x Reader [END]
FanfictionJadi pacar seorang Chifuyu Matsuno?! Bagaimana kah rasanya? ~ WARNING! ~ -Karakter dari book ini berasal dari Tokyo Revengers dan hanya milik Ken Wakui -Original Story by Mafuyu -Maaf bila ada sedikit spoiler