Prolog

73.4K 2.4K 190
                                        

Davino tersenyum smirk setelah berhasil mendapatkan mangsa malam ini. Ternyata wanita itu masih perawan! Wow...!!! Santapan yang begitu luar biasa.

Pengalamannya mencicipi wanita di bar, semuanya tidak ada yang perawan. Hanya wanita itu. Wanita mabuk yang terus meracau marah karena di jodohkan. Wanita yang begitu panas malam ini!

Setelah membuang beberapa kondom bekas permainannya, Davino kembali berpakaian serta meninggalkan wanita itu dengan segebok uang disana.

"Dasar wanita ceroboh!" Makinya sembari melumat bibir yang telah ia nikmati semalaman itu, lalu beranjak pergi. "Manis sekali. Aku beruntung jadi yang pertama."

Sedangkan wanita yang ia tinggalkan masih mendengkur pelan seolah nyaman. Ia terus memeluk gulingnya hingga beberapa jam. Hampir setengah hari ia meringkuk di bawah selimut tebal itu. Hingga... alam bawah sadar membawanya terbangun.

Viola mengucek matanya sambil menatap sekitar. Ia rasa ruangan ini bukan kamarnya. Seperti hotel. Hotel? Bukannya semalam ia ada di bar?

Dengan segera ia mengecek tubuhnya yang terbalut selimut.

"Argghhhhhh apa ini....!!!" Teriaknya kencang sambil mengusap beberapa tanda kemerahan yang Davino buat semalam. Terlebih miliknya terasa sangat sakit, ada darah di ranjangnya. Ada lima bekas kondom yang berceceran di lantai. Apa yang terjadi padanya? Dia diperkosa?

"Arghhhhhhhhh....!!!!" Teriaknya lagi.

"Mampus!!! Gimana kalau aku hamil? Jadi aku udah nggak perawan? Siapa yang melakukannya? Arghhh...!!!"

Viola pun berpakaian dengan cepat. Ia melihat segebok uang disana. Dilihat dari banyaknya uang itu ditumpuk, sepertinya bernilai ratusan juta.

"Dia pikir aku jalang?" Isaknya tersedu seraya melempar uang-uang itu kelantai. Viola hampir meninggalkan uangnya. Tapi.... pada akhirnya ia kembali lagi memungutinya. Ia menaruhnya ke dalam tas miliknya.

"Bukannya mau jual diri. Tapi aku butuh uang ini buat bayar tagihan apartemen." Isaknya meratapi diri. Menangisi nasibnya yang begitu malang. Punya banyak tagihan, punya orangtua yang hobi jodoh-jodohin, nggak pernah punya pacar, nggak perawan pula. Sekarang Viola makin insecure masalah jodoh.

Belum lagiii.... ibu tirinya yang suka membandingkan dirinya dengan anaknya yang sok kecantikan itu! Si Diana sialan! Ayahnya jadi ikut-ikutan kan? Andai ibu kandungnya masih hidup. Viola yakin hidupnya tidak akan setragis ini.

"Kenapa aku bahkan tidak mengingat sedikitpun kejadian semalam? Sialan! Kalau aku hamil mereka akan semakin merendahkanku." Isaknya.

Barusaja ia akan beranjak untuk membuka pintu hotel, ternyata ada sebuah tissue yang menempel berisi sebuah catatan kecil.

"Bagaimana tidurmu babe? Nyaman? Terimakasih untuk malam ini. Aku sudah meninggalkan uang dan sarapan. Selamat tinggal!" Viola membacanya dengan kesal. Ia lalu menendang pintu itu dengan heels yang dikenakannya.

"Laki-laki tengil sialan!" Teriaknya menggebu. Viola kesal sekali!!! Bahkan saking seringnya ia berteriak, tenggorokannya menjadi kering.

Krukkruukkreukkk perut Viola juga berbunyi. Viola juga langsung menoleh ke arah makanan yang tersedia.

"Tapi dia baik juga. Kok dia tau aku lapar?" Viola menghampiri makanan yang ada di dekat sofa. Ia menyetel tv, lalu bersantai sebentar untuk menonton film yang cukup membuatnya terhibur siang ini.

"Tunggu, kenapa aku jadi sesantai ini? Viola kamu harusnya menangis! Kamu baru saja di perkosa!" Teriaknya frustasi!

******

******

Davino

Davino

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Viola

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Viola


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Bucin MafiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang