02. Curious

483 71 13
                                    

Jake baru saja bangun dari tidurnya, ia meregangkan tubuhnya sebentar dan menatap tirai jendela yang sudah menghindar dari kaca agar matahari bisa memasuki kamarnya.

Ia juga menatap pintu kamarnya yang sudah terbuka dan suara gemuruh seseorang yang sedang memasak di dapur terdengar begitu saja dan jelas.

Aroma masakan juga menguar begitu kuat dari dapur, menguasai indra penciumannya. Membuatnya tidak sabar untuk sarapan pagi ini.

Ia menghela napas sebentar, menyibakkan selimut dan mendudukkan dirinya.

Jake kemudian beranjak dari tempat tidurnya untuk menata kembali kasur tersebut menjadi rapi seperti sedia kala. Hal ini sangat biasa bagi remaja seusia Jake di desa ini, entah remaja di perkotaan seperti ini juga atau tidak, dirinya tidak tahu.

Ia kembali meregangkan otot-ototnya ketika dirinya selesai merapikan kasurnya. Ia menatap meja belajarnya yang juga tidak tertata begitu rapi, dengan segera Jake menghampiri meja tersebut untuk ia rapikan.

Entah kenapa dari dulu Jake adalah orang yang sangat menyukai kebersihan. Tangannya gatak jika melihat sesuatu kekacauan di rumah maupun kamarnya sendiri.

Setelah semuanya dirasa rapi, Jake keluar menuju dapur dan menutup pintu kamarnya.

"Kau sudah bangun?" sapa ibunya yang masih sibuk dengan masakan.

Jake mengangguk kemudian mendudukkan dirinya di salah satu kursi meja makan. Ia melihat ibunya yang kini menata makanan mereka yang baru saja matang.

Sup dengan uap yang mengepul karena baru saja matang dan juga aroma kaldu dari sup tersebut menguar seketika membuat Jake tidak sabar untuk memakannya.

Dirinya kemudian mengambil mangkuk berisi nasi di sebelah dan juga sendok serta garpu ketika ibunya menuangkan sup tersebut di mangkuk lainnya.

"Makanlah, Jake," titah ibunya seraya menuangkan sup ke mangkuknya juga.

Jake mengangguk, menyeruput sup tersebut tidak sabaran dan seketika membuat Jake mengaduh kesakitan karena sup tersebut membuatnya lidahnya serasa melepuh.

"Aaahh, sssshh," desis Jake seketika langsung meraih gelas berisi air dingin di sebelahnya bermaksud agar lidahnya tidak terluka.

Ibunya lantas tertawa ringan. "Pelan pelan, Jake, supnya masih panas," ujar ibunya.

Jake mengangguk malu. "Aku lupa, hehe, aku tidak sabar untuk mencobanya," Jake berujar malu.

"Pelan-pelan saja, Jake," timpal ibunya lagi kemudian meniup sup yang berada di sendoknya.

Jake kembali mengangguk lalu melanjutkan makannya dengan perlahan dan tidak tergesa-gesa.

"Apa adikmu sudah bangun?," tanya ibunya di sela-sela makan mereka.

Jake menggedikkan kedua bahunya tidak tahu. "Aku tidak mengeceknya tadi, aku langsung menuju kemari setelah terbangun"

Ibunya termanggut-manggut. "Apa dia tidur larut malam lagi?"

"Aku tidak tau, mungkin saja, ibu tau sendiri jika Jungwon suka sekali tidur larut"

"Selamat pagi," seru seseorang yang turun dari tangga.

Jake dan ibunya lantas menoleh ketika mendapati Jungwon yang baru saja bangun dari tidurnya. Pas sekali mereka sedang membicarakan tentang dirinya.

"Ah, Jungwon-ah, kau sudah bangun. Baru saja kami membicarakanmu," ucap ibunya kepada Jungwon seraya tersenyum.

"Duduklah, ibu akan menyiapkan sup untukmu," tukas ibunya menuangkan sup di mangkuk yang baru saja dirinya ambil untuk Jungwon.

Sedangkan Jungwon sudah mendudukkan dirinya di sebelah Jake yang masih senantiasa memakan sarapannya.

Forest 'Sungjake'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang