08. A letter from an old person

190 38 0
                                    

TOK...TOK...TOK...

"Permisi!" seru seseorang sembari mengetuk pintu rumah Jake beberapa kali.

Perlu waktu lama agar ada seseorang yang merespon dari dalam. Mungkin karena Jake yang sedang berada di kamar sekaligus di rumah sendirian karena Ibunya pergi ke balai desa.

Sedangkan Jungwon pergi ke rumah temannya untuk melakukan sesuatu yang Jake tidak tahu apa yang akan dia lakukan di sana bersama temannya.

"Iya! Tunggu sebentar!" balas Jake dari dalam dan bergegas membukakan pintu untuk orang tersebut.

Jake kemudian membuka pintu rumahnya dan menampilkan sesosok pria dewasa yang berdiri di depannya dengan sebuah surat di tangannya.

"Ah, akhirnya kau membukakan pintu," ucap pria dewasa tersebut sembari menghela napas lega setelah Jake membukakan pintu.

Jake tersenyum canggung. 

"Ada perlu apa, ya?" tanya Jake dengan sopan.

Pria tersebut berbalas senyum kepada Jake dan memberikan sebuah surat yang ia bawa kepada Jake. "Ini, terimalah".

"Apa ini?" tanya Jake seraya meraih surat tersebut.

"Itu surat pemberitahuan untukmu," balas pria tersebut.

"Pemberitahuan?" gumam Jake bingung.

"Buka saja nanti dan kau akan tau apa isi di dalamnya," tukas pria tersebut kemudian pergi meninggalkan Jake yang sedang kebingungan.

Jake hanya menatap pria dewasa tersebut dengan heran dan penuh pertanyaan di benaknya. Setelah itu dirinya menutup pintu rumahnya dan berjalan menuju kamarnya dengan surat pemberian pria tersebut yang ia bawa dan perhatikan.

Ia mendudukkan dirinya di tepi ranjang lalu meraih sebuah bantal agar menjadi tumpuannya. Dibukalah surat pemberitahuan tersebut dengan logo dan stempel khas dari Desa Askati, dilihat dari adanya logo dan stempel, menandakan jika surat tersebut adalah surat resmi.

Kepada: Jake/Jaeyun Shim

Umur: 18 tahun

Dikarenakan usia yang sudah beranjak 18 tahun, dengan ini pihak desa menyampaikan dimulainya penjagaan menara di Desa Askati tiga hari lagi.

Kami berharap agar Desa Askati tetap tentram dan terhindar dari beberapa bahaya dari luar desa yang dapat mengintai begitu saja. Dan juga, semoga surat ini mampu menopang semangat kalian atas kenyamanan dan keamanan desa.

Terima kasih.

Petinggi desa,

"Aku tidak menyangka akan secepat ini ...," gumam Jake.

Jake mengerutkan keningnya seketika, heran, secepat ini? Ia tidak menyangka bahwa akan secepat ini dirinya menjaga menara di perbatasan antara hutan dan desa askati.

Ia menghela napasnya perlahan sembari melipat kembali surat pemberitahuan tersebut dan ia letakkan di salah satu rak buku miliknya.

Tiga hari lagi bukanlah waktu yang lama, melainkan waktu yang sangat cepat jika dihitung. Dirinya juga berpikir, apakah ia akan menjaga salah satu menara tersebut sendirian? Mengingat ada lima menara yang mengelilingi desa tersebut. 

Salah satunya juga ada di dekat rumah Jake dan berpapasan langsung dengan kamarnya. Jika malam hari terkadang membuat Jake merinding dan takut akan hal-hal aneh yang mungkin akan terjadi.

"Semoga saja tidak ada hal-hal aneh yang terjadi kepadaku," lirih Jake kemudian dan meminum segelas air yang ada di meja kamar tidurnya.

°

Forest 'Sungjake'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang